Eksklusif - Ahli S. Rajaratnam School: Ini Skenario Trump dan Kim

Editor

Budi Riza

Kamis, 7 Juni 2018 15:59 WIB

Pemandangan lobi Hotel Fullerton di Singapura, 4 Juni 2018. Dilaporkan, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un meminta menginap di hotel bintang lima The Fullerton saat pertemuan dengan Presiden Donald Trump. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Singapura – Peneliti hubungan internasional dari S. Rajaratnam School, Graham Gerard Ong-Webb, mengatakan ada kemungkinan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, bakal menandatangani kesepakatan dokumen perdamaian untuk pengakhiran Perang Korea.

Ong-Webb mengatakan skenario terbaik adalah Trump dan Kim menandatangani dokumen yang setara atau lebih besar tingkat kepentinganya dibandingkan dokumen Deklarasi Panmunjon, yang ditanda-tangani Kim dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, pada akhir April 2018.

Baca:

Kim Jong Un Bertemu Menlu Rusia Sebelum Temui Donald Trump

Advertising
Advertising

“Penanda-tanganan dokumen perjanjian perdamaian itu kemungkinan bersifat simbolik karena kesepakatan itu tidak akan lengkap tanpa adanya tanda tangan dari Cina dan Korea Selatan,” kata Ong-Webb kepada Tempo lewat surat elektronik, Rabu, 6 Juni 2018.

Presiden AS, Donald Trump, menerima kunjungan dari bekas kepala intelijen Korea Utara, Kim Yong Chol, yang menyerahkan surat pribadi pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, di Gedung Putih pada Jumat, 1 Juni 2018. The Conservative Treehouse

Ong-Webb, yang meraih gelar Phd dari dari Centre for Science and Security Studies, at the Department of War Studies, King’s College London, mengatakan meskipun bernilai simbolik,”Kesepakatan dalam proses tidak bisa dikesampingkan karena ini langkah ke arah yang benar untuk menghindari terjadinya konflik. Jadi setiap langkah awal yang bagus itu hal bagus.”

Baca:

Trump -- Kim Jong Un Bakal Bertemu di Pulau Sentosa Singapura

Eksklusif - Ahli S. Rajaratnam School Yakin Trump - Kim Bertemu

Ong-Webb, yang juga pengajar di S. Rajaratnam School of International Studies, melanjutkan proses denuklirisasi di Korea Utara belum kelar meskipun negara komunis itu telah menghancurkan situs uji coba bom nuklir Punggye-ri sekitar dua pekan lalu.

Menurut Ong-Webb, penghancuran itu hanya terjadi pada pintu masuk lorong situs uji coba. “Sehingga bisa dengan mudah dibangun kembali,” kata Ong-Webb.

Menurut Ong-Webb, selain menghancurkan situs Punggye-ri, Korea Utara juga diminta untuk menghancurkan Yongbyon Nuclear Research Center, yang menjadi lokasi utama tempat penyimpanan energi nuklir yang telah diproduksi.

Peneliti dari S. Rajaratnam School of International Studies, Dr. Graham Ong-Webb. LinkedIn

“Semua langkah harus dilakukan agar ini tidak bisa diproduksi lagi,” kata Ong-Webb. Menurut dia, rekam jejak negara tertutup ini tidak begitu baik. Ini karena rezim Korea utara pernah bersepakat menutup reaktor Yongbyon sebagai bagian dari kesepakatan untuk menerima bantuan ekonomi.

Dan pada 2008, pemerintah Korea Utara lalu menghancurkan menara pendingin di situs Yongbyon itu. Namun, negara itu kembali mengaktifkan reaktor Yongbyong pada 2013. “Jadi, sangat masuk akal jika semua pihak merasa skeptis terhadap Korea Utara.”

Seperti dilansir Channel News Asia, Trump dan Kim Jong Un bakal menggelar pertemuan puncak di Capella Hotel di Pulau Sentosa, yang terletak di lepas pantai selatan Singapura. Pertemuan yang berlangsung selama dua hari ini sejak Selasa, 12 Juni 2018 itu bakal membahas sejumlah kesepakatan termasuk denuklirisasi Semenanjung Korea dan perdamaian.

Berita terkait

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

17 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

20 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

24 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

24 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

29 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

33 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

38 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

45 hari lalu

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.

Baca Selengkapnya

Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

45 hari lalu

Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Dalam pilpres AS tahun ini, Biden vs Trump akan kembali terulang dalam memperebutkan suara rakyat Amerika.

Baca Selengkapnya