Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kim Jong Un Bertemu Menlu Rusia Sebelum Temui Donald Trump

image-gnews
Kim Jong Un dan Sergei Lavrov berfoto dalam pertemuan di Pyongyang, Korea Utara, 31 Mei 2018.[Valery Sharifulin/TASS News Agency via AP]
Kim Jong Un dan Sergei Lavrov berfoto dalam pertemuan di Pyongyang, Korea Utara, 31 Mei 2018.[Valery Sharifulin/TASS News Agency via AP]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dalam kunjungan ke Pyongyang, Korea Utara, Kamis 31 Mei 2018. Kunjungan ini mengisyaratkan Rusia berharap menegaskan kembali perannya sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan menjelang KTT Kim Jong Un dan Donald Trump di Singapura 12 Juni.

Rusia masih menjadi pihak sampingan di antara Seoul, Beijing dan Washington selama beberapa bulan terakhir. Tetapi kunjungan Sergey Lavrov mengisyaratkan Rusia ingin memastikan bahwa Korea Utara menjadi perhatian utama Moskow.

Baca: Kim Yong Chol - Mike Pompeo Bahas Denuklirisasi Korut dan KTT

Lavrov menyampaikan salam hangat dan harapan terbaik Presiden Vladimir Putin untuk upaya besar Kim Jong Un di Semenanjung Korea. Dia juga menyatakan dukungan Rusia untuk kesepakatan yang dicapai Kim Jong Un dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada pertemuan puncak bulan lalu yang berfokus pada langkah-langkah untuk mengurangi permusuhan dan meningkatkan kerja sama dua Korea.

Pemimpin Korea Utara dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, berjalan berdampingan saat kunjungan Lavrov ke Pyongyang, Korea Utara, Kamis 31 Mei 2018. Kinjungan Lavrov ke Korea Utara dilakukan sebelum pertemuan antara Kim Jong Un dan Donald Trump.[Valery Sharifulin/TASS News Agency via AP]

"Kami menyambut baik hubungan yang telah berkembang dalam beberapa bulan terakhir antara Korea Utara dan Korea Selatan, antara Korea Utara dan Amerika Serikat," kata Lavrov seperti dilaporkan dari Associated Press.

"Kami menyambut pertemuan puncak yang sudah berlangsung antara Pyongyang dan Seoul serta pertemuan yang direncanakan antara pemimpin Korea Utara dan Amerika Serikat."

Lavrov menyampaikan Rusia mendukung denuklirisasi dan upaya yang lebih luas untuk menciptakan perdamaian yang stabil dan bertahan lama di kawasan Korea, tetapi mengindikasikan bahwa Rusia percaya sanksi dapat dikurangi ketika proses sedang berlangsung, yang berlawanan dengan Amerika Serikat yang menuntut denuklirisasi harus didahulukan.

Baca: Korea Utara dan Amerika Serikat Saling Kirim Utusan ke Singapura

"Sangat jelas bahwa ketika sebuah percakapan dimulai tentang memecahkan masalah nuklir dan masalah lain Semenanjung Korea, kami melanjutkan dari fakta bahwa keputusan itu tidak dapat lengkap sementara sanksi masih berlaku," kata Lavrov.

Sementara Menteri Luar Negeri Rusia mengunjungi Pyongyang, salah satu penasihat senior Kim Jong Un, mantan kepala intelijen, Kim Yong Chol, berada di New York untuk berdiskusi dengan para pejabat AS sebagai agenda untuk KTT Trump dan denuklirisasi Korea Utara.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

21 jam lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

1 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

2 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

4 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

4 hari lalu

Menurut salah satu kawannya, Kim Jong-nam ke Jakarta bersama pengawalnya. Ia lalu pergi dari Indonesia setelah berfoto di restoran pada awal Mei lalu. (AFP/AFP/Getty Images)
Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

4 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

4 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

8 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

9 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina