Demi Palestina, Ilmuwan Ini Serahkan Hadiah Israel untuk Mereka

Rabu, 23 Mei 2018 09:30 WIB

Evelyn Fox Keller, 82 tahun, [palinfo.com]

TEMPO.CO, Jakarta - Salah seorang peraih penghargaan bergengsi Israel, Evelyn Fox Keller, menyumbangkan seluruh hadiah uang yang diterima kepada warga Palestina melalui organisasi hak asasi manusia di Israel.

Keller, 82 tahun, seorang guru besar Yahudi Amerika, salah satu dari sembilan penerima penghargaan Dan David Prize 2018 di Universitas Tel Aviv pada Ahad, 20 Mei 2018.

Baca: Pemukiman Israel di Palestina Tahun Ini Terbanyak Sejak 1992

Jumlah uang yang diterima Keller tidak disebutkan. Koran Israel, Haaretz, hanya mengatakan, nilai total uang yang diserahkan panitia kepada para pemenang berjumlah sembilan orang itu senilai US$ 3 juta atau setara dengan Rp 42,6 miliar (kurs Rp 14.191/dolar).

Evelyn Fox Keller menerima penghargaan Dan David di Universitas TelAviv, 6 Mei2018. [Haaretz/Ofer Vaknin]

Advertising
Advertising

Dia mengatakan kepada Haaretz, "Saya akan menyumbangkan hadiah uang ini untuk warga Palestina melalui B Tselem, Asosiasi Hak Sipil di Israel dan Dokter untuk Hak Asasi Manusia," ucapnya sebagaimana dikutip Middle East Monitor.

Menurut pengakuannya kepada Haaretz, dia mengatakan, hadiah uang itu akan diterima bila dia boleh memutuskan menyerahkan uang tersebut kepada organisasi yang melawan kebijakan Israel terhadap penduduk Palestina.

Ketika ditanya wartawan, mengapa dia tidak menolak penghargaan itu karena diberikan oleh Universitas Tel Aviv yang merupakan bagian dari sistem politik Israel?Fox Keller di Tel Aviv. [Haaretz/Tomer Appelbaum]

Dia menjawab, "Saya tidak melihatnya seperti itu. Saya menerima hadiah untuk mendukung orang-orang yang menolak sistem. Saya tidak melihat apa yang akan dilayani dengan menolaknya. Sebagai pernyataan politik, itu lebih kuat jika saya mengambil hadiah dan memberikannya untuk warga Palestina."

Baca: Palestina Minta ICC Selidiki Kejahatan Kemanusiaan Israel

Keller mengatakan kepada Haaretz, ketika dia mengunjungi Israel sepuluh tahun lalu, dia mengatakan bahwa pelanggaran Israel terhadap orang Palestina membuatnya merasa malu menjadi orang Yahudi.

Israel membunuh sedikitnya 109 warga Palestina dan melukai lebih dari 2.000 orang ketika mereka menuntut pengembalian lahan yang dicaplok Israel dalam perang 1948 dan 1967 di Jalur Gaza. Korban tewas itu diperkirakan terus bertambah menyusul luka serius akibat tembakan senapan peluru tajam sniper Israel.

Berita terkait

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

1 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

2 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

4 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

5 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

7 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

15 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

17 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

18 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

23 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

1 hari lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya