TEMPO.CO, Jakarta - Seorang tahanan Palestina, Aziz Oweisat, tewas di penjara Israel setelah terkena serangan jantung. Kabar tersebut disampaikan kantor berita miliki Palestina, WAFA.
Middle East Monitor dalam laporannya, Senin, 21 Mei 2018, menyebutkan, pria 53 tahun yang tinggal di Jabal Al-Mukaber kawasan di daerah pendudukan Yerusalem Timur, tewas di sebuah rumah sakit Israel, Ahad, 20 Mei 2018, menyusul masalah kesehatan yang memburuk.
Baca: Kisah Wanita Palestina di Penjara Israel: Ingin Berkaca tapi...
Polisi Israel membalas seranga dari pengunjuk rasa Palestina dalam bentrokan saat demonstrasi untuk mendukung tahanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan di penjara Israel, di dekat pemukiman Yahudi Beit El, di dekat kota Ramallah, Tepi Barat, 11 Mei 2017. REUTERS/Mohamad Torokman
Oweisat harus menjalani kurungan penjara 30 tahun sejak 2014. "Dia dituduh meledakkan pipa gas yang membentang menuju Armon Hanatzif yang dibangun di lahan eksplorasi Jabal Al-Mukaber," tulis WAFA.
Menurut laporan sejumlah media, Oweisat menderita beberapa penyakit komplikasi tetapi pasukan pendudukan Israel menolak mengirimkan dia berobat meskipun mengalami penyakit serius hingga ajalnya menjemput.Polisi Israel membalas serangan pengunjuk rasa Palestina dalam bentrokan saat demonstrasi untuk mendukung tahanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan di penjara Israel, di dekat pemukiman Yahudi Beit El, di dekat kota Ramallah, Tepi Barat, 11 Mei 2017. REUTERS/Mohamad Torokman
"Kematian Oweisat diprotes oleh warga Palestina di Gerbang Damaskus di Yerusalem, Ahad," WAFA melaporkan.
Baca: Mahmoud Abbas Potong Gaji Tahanan Palestina di Penjara Israel
Unjuk rasa warga Palestina itu, jelas Middle East Monitor, disambut polisi Israel dengan pukulan, tembakan gas air mata, granat listrik dan tembakan peluru karet. "Akibat aksi tersebut, sejumlah warga Palestina cedera."