Senat Amerika Setujui Gina Haspel Jadi Bos Baru CIA

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Jumat, 18 Mei 2018 11:59 WIB

Gina Haspel, Direktur CIA. CIA/Handout via Reuters

TEMPO.CO, Washington - Senat Amerika Serikat setuju untuk melantik Gina Haspel sebagai direktur baru Central Intelligence Agency, CIA.

Haspel diangkat sumpahnya pada Kamis malam, 17 Mei 2018 waktu setempat setelah 54 Senator menyetujui pengangkatannya dengan 45 yang menolak.

Dengan ini, Haspel menjadi direktur wanita pertama CIA, meskipun penunjukannya menuai kontroversi mengingat metode penyiksaan kejinya dalam investigasi para tersangka pelaku teror.

Baca: Calon Direktur CIA Janji Hentikan Penyiksaan Tahanan Teroris

Advertising
Advertising

"Selamat kepada Direktur CIA baru kami, Gina Haspel!" demikian cuit Presiden Donald Trump, seperti dilansir Time pada 17 Mei 2018.

“Gina Haspel merupakan orang yang paling memenuhi persyaratan yang bisa dipilih Presiden untuk memimpin CIA. Dia juga merupakan kandidat paling siap dalam 70 tahun sejarah lembaga itu,” kata Richard Burr, dari Partai Republik seperti dilansir CNBC.

Gina Haspel, yang dinominasikan Presiden Donald Trump untuk memimpin CIA, adalah seorang veteran Black Ops. Dia pernah menjalankan operasi interogasi rahasia di Thailand. Wanita yang sudah 33 tahun menjadi bagian dari CIA itu dituduh terlibat dalam kegiatan penyiksaan para tahanan.

Sejumlah pejabat intelejen yang pernah bekerja dengannya mengatakan Haspel bertanggung jawab atas pembentukan penjara rahasia dengan kode "Mata Kucing". Ini terjadi pada masa pemerintahan Presiden W. Bush. Ada dua anggota militan Al Qaeda yang mengalami penyiksaan di penjara itu. Mereka, misalnya, mengalami waterboarding, yaitu salah satu teknik penyiksaan menggunakan air.

Baca: Gina Haspel, Direktur Perempuan Pertama CIA Pilihan Trump

Reputasi publik Haspel didasarkan pada hubungannya dengan 'penjara hitam', yang dijalankan CIA di Thailand dari 2002 untuk tahanan pasca-911.

Laporan media mengatakan Haspel memimpin penyiksaan terhadap tersangka kunci al-Qaeda, Abu Zubaydah, dan Abd al-Rahim al-Nashiri, yang diinterogasi dan berulang kali ditempatkan di penjara itu.

CIA selalu menyatakan apa yang dilakukan timnya sebagai legal.

Haspel kemudian dituduh melakukan penghancuran rekaman video CIA, yang merekam sesi penyiksaan itu. Pengacara tahanan Al-Qaeda telah menuntut penyerahan rekaman bukti di pengadilan.

Namun Haspel, yang menguasai bahasa Turki dan Rusia, dibebaskan dari tuduhan pelanggaran. Penyiksaan sejak itu telah secara eksplisit dilarang oleh pemerintah. Dan terlepas dari dukungan Trump, tidak ada laporan tentang badan intelijen AS yang kembali melakukan praktek itu.

Meskipun memiliki masa lalu kontroversial, kemunculan Haspel tidak mengejutkan. Haspel sebelumnya menjabat sebagai deputi direktur CIA dan memimpin operasi bawah tanah (clandestine) intelijen di seluruh dunia. Ini adalah sebuah misi CIA, yang telah mendapat kepercayaan baru dalam beberapa tahun terakhir.

Haspel adalah penduduk asli Kentucky tetapi dibesarkan di seluruh dunia sebagai putri seorang prajurit Angkatan Udara.

Haspel, 61 tahun, bergabung dengan agen mata-mata AS itu pada 1985 dan menjabat sebagai kepala di beberapa pos CIA di seluruh dunia. Dia bekerja samaran selama hampir tiga dekade di CIA di Afrika, Eropa dan lokasi-lokasi rahasia di seluruh dunia.

Karirnya terus melesat sejak itu. Dia mendapatkan pekerjaan sebagai wakil direktur National Clandestine Service, dan akhirnya ditunjuk menjadi direktur layanan CIA pada tahun 2013.

Tapi dia langsung diganti atas perannya dalam operasi interogasi pasca 911, yang melibatkan metode yang dianggap menyiksa, seperti waterboarding. Posisinya berubah di bawah Trump, yang telah menyatakan dukungannya untuk penggunaan penyiksaan dalam interogasi tahanan.

Haspel mengambil alih posisi direktur CIA, yang ditinggalkan Mike Pompeo. Pompoe saat ini menjadi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat menggantikan Rex Tillerson.

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

12 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

15 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

10 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

15 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

15 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya