TEMPO.CO, Jakarta - Calon direktur CIA, Gina Haspel, yang dinominasikan Donald Trump mengatakan tidak akan melanjutkan program penyiksaan dalam interogasi dan penahanan seperti yang dterapkan usai 9/11.
Pernyataan Gina Haspel dikeluarkan saat pertemuan dengan komisi intelijen senat. Haspel menolak penyiksaan yang digunakan untuk interogasi tahanan teroris.
Baca Juga:
"Saya memiliki pendapat terkait ini dan saya ingin ini menjadi jelas. Saya telah mengabdi di tengah masa-masa yang penuh kontroversi dan saya menawarkan komitmen saya, jelas dan tanpa syarat, di bawah kepemimpinan saya, CIA tidak akan menerapkan program penahanan dan interogasi," ujar Gina Haspel seperti dikutip dari Associated Press, 10 Mei 2018.
Baca: CIA di Balik Pertemuan Kim Jong Un - Moon Jae-in? Ini Jejaknya
Janji Haspel berlawanan dengan pernyataan Donald Trump yang selama kampanye menyebut akan menggunakan penyiksaan untuk memerangi teroris. Namun Trump belum mengambil langkah serius terkait pernyataannya dalam kampanye itu sejak menjabat presiden.
Donald Trump memilih Gina Haspel menjadi direktur CIA dan memuji Haspel atas puluhan tahun dalam bidang intelijen. Trump juga menyatakan Demokrat keberatan karena Haspel akan menindak keras teroris.
Calon direktur CIA, Gina Haspel, meninggalkan kantor senator Dianne, D-Calif., usai menghadiri pertemuan di Capitol Hill, Washington, Senin 7 Mei 2018. [AP]
Baca: Gina Haspel, Direktur Perempuan Pertama CIA Pilihan Trump
Haspel sendiri berjanji untuk menjalin kerja sama lebih luas dengan pengawasan komisi senat. Dia akan menempatkan lebih banyak staf intelijen di luar negeri, meningkatkan kecapakan bahasa asing, dan memperkuat hubungan dengan sekutu Amerika Serikat. Jika terpilih, Gina Haspel menjadi perempuan pertama yang memimpin CIA.
Kini Haspel menunggu persetujuan pencalonannya di komisi intelijen, setelah itu akan dipilih oleh suara seluruh senat. Mayoritas senat Republik menyetujui pencalonan Gina Haspel.