Putin Hidupkan Kembali Cossack, Tim Anti-protes Terkejam Rusia

Senin, 14 Mei 2018 07:05 WIB

Putin Hidupkan Kembali Cossack, Pasukan Anti-protes Kejam

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia, Vladimir Putin kembali menempatkan militer khusus untuk mengatasi demonstran di ibukota Moskow.

Tim khusus yang dinamai Cossack diaktifkan kembali oleh Putin di Moskow untuk pertama kalinya sejak seabad lalu. Pada masanya, Cossack dikenal gerombolan preman kejam.

Baca: Tiga Pesan Vladimir Putin Pada Musuh-Musuh Rusia

Seperti dilansir Independent pada 13 Mei 2018, Cossack pertama kali diketahui keberadaannya pada awal bulan ini ketika sekelompok kecil massa melakukan demonstrasi di alun-alun kota. Demonstran itu memprotes perlakuan tidak adil pemerintahan Putin terhadap pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny.

Para demonstran menemukan tentara Cossack mengambil posisi di alun-alun. Mereka membentuk formasi tidak teratur sebelum mengamankan para pengunjuk rasa satu per satu, beberapa menggunakan cambuk kulit tradisi Cossack.

Baca: Menentang Putin, Pemimpin Oposisi Rusia Ditahan

Advertising
Advertising

Secara total, Cossack yang mirip polisi anti hura-hara tetapi dari kalangan militer itu, menangkap 719 orang di Moskow pada aksi yang berlangsung pada 5 Mei 2018. Beberapa di antaranya dirawat di rumah sakit.

Beberapa pengamat menyebut keberadaan Cossack menunjukan Putin kini semakin agresif terhadap oposisi yang jumlahnya tidak banyak.

"Cossack memiliki reputasi buruk di ibukota," kata mantan penasihat Kremlin, Gleb Pavlovsky. “Orang-orang ingat bagaimana mereka digunakan melawan mahasiswa dan kaum intelektual dalam perjuangan menuju revolusi.”

Baca: Putin Tuding Oposisi Hina Dirinya

Dalam hukum Rusia, kelompok Cossack dapat membantu polisi dalam mengwasi publik. Tetapi ini adalah pertama kalinya sejak masa pra-revolusi mereka telah dikerahkan di ibukota.

Cossack dahulunya terkenal akan aksi reperesifnya yang brutal terhadap demonstran anti-pemerintahan pada era revolusi Soviet. Sempat dinonaktifkan, Cossack kembali muncul pada 1995 setelah runtuhnya Uni Soviet, namun dibatasi di wilayah-wilayah konflik yang jauh dari ibukota Rusia.

Vladimir Putin diduga akan mengandalkan Cossack dalam menjaga keamanan perhelatan akbar Piala Dunia 2018 di Rusia.

INDEPENDENT|MOSCOW TIMES

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

5 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

8 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

14 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

36 hari lalu

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

38 hari lalu

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

Putin menyatakan penembakan massal di Moskow dilakukan oleh kelompok Islam radikal, namun tetap ada hubungannya dengan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

38 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya