Tentara Israel Pembunuh Warga Palestina Dibebaskan

Selasa, 8 Mei 2018 17:46 WIB

Tentara Israel, Elor Azaria, dipeluk ibunya sebelum sidang pembacaan vonis di pengadilan militer di Tel Aviv, Israel, 21 Februari 2017. [Reuters]

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Israel yang dihukum menembak mati seorang warga sipil Palestina yang terluka dibebaskan dari penjara setelah menjalani masa hukuman sembilan bulan.

Dikutip dari Aljazeera, 9 Mei 2018, Elor Azaria, divonis 18 bulan penjara karena membunuh Abdul Fatah al-Sharif di kota Hebron, Tepi Barat, pada Maret 2016. Azaria mulai menjalani hukuman pada 9 Agustus 2016.

Namun Panglima IDF, Gadi Eisenkot, mengurangi masa hukumannya hingga empat bulan. Menurut militer Azaria dibebaskan karena berkelakuan baik selama masa penahanan.

Baca: Tentara Israel Pembunuh Remaja Palestina Bebas

Tentara Israel membawa jenazah salah satu dari dua warga Palestina setelah insiden di Tel Rumeida [Reuters]

Advertising
Advertising

Sebelumnya angkatan darat mengatakan Azaria, 21 tahun, dibebaskan dari penjara militer Tzrifim di Tel Aviv, Israel, pada 10 Mei. Namun media Israel menyebut ia dibebaskan dua hari lebih cepat untuk menghadiri pernikahan saudaranya pada Rabu.

Elor Azaria diadili setelah video penembakan terhadap warga sipil beredar luas di internet dan dikecam kelompok HAM Israel.

Baca: Lagi, Wartawan Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel

Video yang beredar memperlihatkan al-Sharif, 21 tahun, yang terluka dan terbaring di tanah, ditembak bersama karena dituduh melakukan penusukan terhadap salah satu tentara Israel.

11 menit usai tembakan pertama, Azaria, yang berapangkat sersan dan medis saat kejadian berlangsung, membangunkan al-Sharif yang terluka dan langsung menembak kepalanya.

Ibu dari Abdul Fattah al-Sharif memegang foto anaknya saat aksi protes di Hebron, Tepi Barat, 4 Januari 2017. [Xinhua]

Baca: Hadapi Demonstran Gaza, Israel Gunakan Peluru dan Gas Mematikan?

Menurut pengakuan Azaria, ia menembak karena takut jika al-Sharif mengenakan rompi peledak dan meledakan diri. Namun hakim menolak pembelaan Azaria.

Keluarga al-Sharid menyebut penembakan itu tidak manusiawi dan lebih dari eksekusi kejam. Lembaga HAM PBB juga menyebut vonis yang dijatuhkan kepada Azaria tidak sepadan.

Pemerintah Israel, terutama Perdana Menteri Benjamin Netenyahu, meminta Azaria diampuni saat disidang. Netanyahu juga mengaku senang Azaria bebas.

Sementara Menteri Transportasi dan Intelijen Israel, Katz, mendesak agar catatan kriminal Azaria dihapus.

"Saya meminta Presiden Reuven Rivlin untuk menghapus catatan kriminal Elor sehingga ia bisa melanjutkan kehidupan sipilnya, ujar Katz.

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

4 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

6 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

7 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

12 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

13 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

13 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

14 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

14 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

15 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

15 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya