TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wartawan Palestina ditembak oleh tentara Israel. Penembakan terjadi saat wartawan yang bernama Ahmed Abu Hussein, 24 tahun, meliput aksi unjuk rasa di wilayah perbatasan Gaza – Israel. Parahnya luka tembakan tentara Isreal telah menewaskan Abu Hussein.
Dikutip dari Reuters.com pada Kamis, 26 April 2018, Abu Hussein bekerja untuk stasiun radio al-Shaab di Gaza. Saat melakukan tugas jurnalistik, Hussein mengenakkan rompi pelindung bertuliskan ‘Media’. Foto-foto Abu Hussein, yang sedang tergeletak dengan tubuh terluka tersebar di media sosial.
Petugas medis menjelaskan sebuah peluru telah menembus perut bagian samping Abu Hussein. Demi menyelamatkan nyawanya, Abu Hussein di transfer ke tiga rumah sakit. Semula dia dirawat di sebuah rumah sakit di Gaza, lalu dipindah ke rumah sakit di Tepi Barat dan terakhir dia di bawa ke sebuah rumah sakit di Israel. Namun di rumah sakit ketiga, nyawanya sudah tidak tertolong lagi.
Baca: Wartawan Foto Palestina Tewas Dibedil Tentara Israel
Seorang wanita Palestina berteriak saat bentrokan dengan tentara Israel ketika aksi protes menuntut pengembalikan tanah mereka di perbatasan Gaza, 6 April 2018. REUTERS/Mohammed Salem
Baca: Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper
Abu Hussein adalah wartawan kedua yang di bedil oleh tentara Israel sejak meletupnya aksi unjuk rasa memperingati ‘Pawai Kepulangan’ yang dimulai pada 30 Maret 2018 di wilayah perbatasan Gaza-Israel. Unjuk rasa itu untuk menuntut pengembalian tanah mereka yang di rebut dan menjadi tempat berdirinya Israel.
Dengan kematian Abu Hussein, maka jumlah korban tewas dalam aksi unjuk rasa ‘Pawai Kepulangan’ di wilayah perbatasan Gaza- Israel, telah mencapai 38 orang. Hingga berita ini diturunkan, Angkatan Bersenjata Israel belum memberikan komentar. Sebelumnya, wartawan dari Ain Media yang bertugas sebagai juru kamera, Yaser Murtaja, 30 tahun, tewas di tembak tentara Israel pada 6 April 2018.