Trump Layak Dapat Nobel Perdamaian, Kata Politikus Amerika

Editor

Budi Riza

Kamis, 3 Mei 2018 10:01 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un. visionplus.tv

TEMPO.CO, Washington – Politikus pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengusulkan kepada komite Nobel untuk memberi penghargaan Nobel Perdamaian kepada Presiden ke 45 itu.

Ada 18 politikus dari Partai Republik, yang mengusung Trump pada pemilihan Presiden AS 2016, dan menulis surat kepada Komite Nobel di Norwegia. Mereka beralasan Trump berjasa mengakhiri Perang Korea dengan kesepakatan Korea Utara dan Korea Selatan untuk berdamai pada 27 April 2018.

Baca: Partai Demokrat Amerika Serikat Gugat Rusia, Trump dan WikiLeaks

Advertising
Advertising

Trump dan Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara, juga bakal bertemu pada akhir bulan ini untuk membahas denuklirisasi penuh negara komunis itu sekaligus mengakhiri Perang Korea secara resmi.

“Trump layak mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian untuk upayanya mengakhiri Perang Korea, denuklirisasi Semenanjung Koera dan membawa perdamaian ke wilayah itu,” begitu tertulis dalam surat yang dimotori Luke Messer, anggota DPR dari Partai Republik, seperti dilansir CNN dan Guardian, Rabu, 2 Mei 2018.

Baca: Trump Sebut Hubungan dengan Rusia Memburuk, Salahkan Mueller

Jika Trump memenangi penghargaan ini, maka dia bakal menjadi Presiden AS ke 5. Sebelumnya, ada Theodore Roosevelt, Woodrow Wilson, Jimmy Carter, dan Barack Obama, yang mendapat penghargaan Nobel. Obama mendapat penghargaan itu pada 2008.

Usul serupa sebenarnya telah disampaikan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, yang menilai Trump layak mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian untuk jasanya itu.

“Presiden Trump harus memenangkan penghargaan Nobel Perdamaian. Yang kami butuhkan hanyalah perdamaian, ” kata Moon, seperti dilansir NBC News pada 30 April 2018.

Surat para anggota DPR AS itu juga berbunyi,”Sejak bertugas, Presiden Trump telah bekerja terus-menerus mengenakan tekanan maksimum kepada Korea Utara untuk mengakhiri program senjata ilegal dan membawa perdamaian ke wilayah itu.”

CNBC juga melansir Senator Bob Corker, yang mengetuai Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, juga menyarankan hal sama. Menurut Corker,”Trump dan menteri AS berjasa besar membawa orang-orang untuk bekerja sama untuk menekan Korea Utara. Ini termasuk Presiden Cina, Xi Jinping.

Jenderal pensiunan, Michale Hayden, yang penah menjadi direktur CIA dan NSA, menilai Trump berhasil membawa Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara, agar mau berunding.

“Presiden menekan Korea Utara lewat sanksi ekonomi, isolasi diplomatik, dan demonstrasi militer,” kata Hayden.

Namun, Hayden menilai cuitan Trump menyebut Kim sebagai ‘manusia roket’ dan membandingkan ukuran tombol nuklir kedua negara sebagai tindakan yang kurang berhati-hati. “Anda dan saya tidak paham cuitan-cuitan itu artinya apa. Saya kira itu berbahaya dan saya senang itu sudah lewat.”

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

3 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

6 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

15 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

17 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

26 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

28 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

32 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

33 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

38 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

42 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya