Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memanas, Trump Beri Sanksi Lingkaran Satu Putin

Editor

Budi Riza

image-gnews
Sejumlah balon bergambarkan patung Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Perdana Menteri Inggris Theresa May, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Turki Tayyip Erdogan diarak selama parade Karnaval yang ke-134 di Nice, Perancis, 20 Februari 2018. REUTERS
Sejumlah balon bergambarkan patung Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Perdana Menteri Inggris Theresa May, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Turki Tayyip Erdogan diarak selama parade Karnaval yang ke-134 di Nice, Perancis, 20 Februari 2018. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengenakan sanksi besar kepada Rusia dan kali ini menyasar 24 orang Rusia, termasuk penasehat Presiden Vladimir Putin dan menantunya.

Sanksi ini juga mengenai 12 perusahaan dan sebuah perusahaan bidang senjata. Sanksi ini mengatur pembekuan aset dan pelarangan kerja sama warga AS dengan mereka yang termasuk dalam daftar.

Baca: Sedang Perang Diplomatik, Trump Undang Putin ke Gedung Putih

 
“Pemerintah Rusia bekerja untuk keuntungan para elit dan pengusaha kaya,” kata Steven Mnuchin, Menteri Keuangan, dalam pernyataan tertulisnya seperti dilansir Politico, Jumat, 6 April 2018. “Pengusaha kaya dan elit Rusia, yang mendapat keuntungan dari sistem korup ini tidak akan dibiarkan dari konsekuensi aktivitas pemerintahannya yang melakukan destabilisasi.”

Media Reuters melansir ini sebagai salah satu langkah paling agresif dari Washington untuk menghukum Moskow terkait campur tangan ilegal dalam pemilu Presiden AS dan aktivitas beriktikad buruk lainnya.

Presiden Donald Trump, berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat berjalan menuju sesi foto dalam acara KTT APEC di Danang, Vietnam, 11 November 2017. REUTERS/Jorge Silva

Menurut seorang sumber anonim pejabat AS yang dikutip media Politico, “Kita ingin hubungan lebih baik dengan Rusia. Itu hanya bisa terjadi ketika Rusia menghentikan perilaku agresifnya.” Pejabat ini menambahkan tindakan ada konsekuensinya. “Pintu untuk dialog terbuka,” kata dia.

Baca: Alasan Trump Akur dengan Putin: Perdamaian Dunia

 

Langkah Washington ini semakin membuat hubungan AS dan Rusia menegang menyusul perang diplomatik pengusiran masing-masing 60 diplomat sepekan terakhir. Pengusiran diplomat ini terkait aksi penyerangan dengan racun terhadap bekas agen ganda Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya Yulia pada awal Maret 2018. Saling usir diplomat ini mengingatkan publik pada era Perang Dingin antara Uni Sovyet dan negara Barat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Januari 2018, Washington lewat Kementerian Keuangan juga melansir daftar sekitar 100 orang kaya Rusia, yang dianggap sebagai lingkaran satu Putin. Daftar ini, seperti dilansir Buzzfeed, diambil dari data media Forbes, yang rutin menampilkan daftar orang terkaya dari berbagai negara.

Beberapa tokoh yang masuk dalam daftar sanksi terbaru ini seperti konglomerat aluminium Oleg Deripaska, yang terkait dengan bekas manajer kampanye Trump yaitu Paul Manafort. Penasehat khusus Robert S. Mueller dari Kementerian Kehakiman AS sedang mendakwa Manafort terkait tindak kriminal pencucian uang dan hubungannya dengan Deripaska.

Presiden Donald Trump bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. REUTERS

Lalu ada anggota parlemen Suleiman Kerimov, yang keluarganya mengontrol perusahaan emas terbesar Rusia, Polyus dan dekat dengan Putin. Juga ada Kirill Shamalov, yang menikahi putri Putin pada 2013. Nama lainnya Viktor Vekselberg, yang bahkan pernah menghadiri upacara pelantikan Trump sebagai Presiden pada Januari 2017.

Sanksi ini merupakan implementasi dari undang-undang bipartisan yang diloloskan Partai Republik dan Demokrat pada tahun lalu terkait intervensi Rusia dalam pemilu Presiden 2018. Trump sempat menunda implementasi ini yang membuat legislator AS meradang.

Senator Robert Menendez dari New Jersey, yang merupakan tokoh Komisi Hubungan Luar Negeri Partai Demokrat meminta Trump untuk membuat strategi komprehensi terhadap Rusia. “Nyaris 15 bulan pemerintahan ini berjalan, rakyat AS dan sekutu kita masih mempertanyakan apakah Presiden bersedia membela demokrasi dan keamanan nasional kita,” kata Menendez.

Sedangkan Senator Marco Rubio dari Partai Republik memuji langkah Trump ini. “Sanksi-sanksi baru ini mengirim sinyal jelas ke Vladimir Putin bahwa pendudukan ilegal Ukraina dan mendukung kejahatan perang rezim Bashar al Assad, upaya meremehkan demokrasi Barat serta serangan siber akan menghasilkan konsekuensi serius bagi dia dan pendukungnya,” kata Rubio.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

18 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

5 hari lalu

Seseorang terbakar di luar gedung pengadilan tempat persidangan pidana uang tutup mulut mantan Presiden AS Donald Trump sedang berlangsung, di New York, AS, 19 April 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

6 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi saat pertemuan di Moskow, Rusia 7 Desember 2023. Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS
Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

14 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

16 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan pengadilan Kriminal Manhattan setelah sidang dalam persidangan uang tutup mulut yang akan datang, di New York City, AS, 25 Maret 2024. Curtis Means/Pool via REUTERS
Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

20 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

21 hari lalu

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

26 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

28 hari lalu

F-16 Fighting Falcon yang ditugaskan di Sayap Tempur ke-8 mengalami 'darurat dalam penerbangan', jatuh di Laut Kuning [File: Ints Kalnins/Reuters]
Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

29 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki