Kebebasan Berekspresi di Thailand Mengerikan, Ini Buktinya

Kamis, 12 April 2018 16:19 WIB

Pengunjuk rasa menyalakan lampu suar saat demonstrasi terhadap PM Thailand Prayuth Chan-ocha, di Milan, Italia, 16 Oktober 2014. (AP/Luca Bruno)

TEMPO.CO, Medan – Seorang peneliti dari Universitas Groningen, Belanda, Stanati Netipatalachoochote, berpesan jangan sekali-kali mengutuk atau mengecam pemerintah Thailand ataupun Raja jika hidup Anda ingin aman dari kerangkeng besi.

“Apa yang saya sampaikan bukanlah isapan jempol. Kebebasan berekspresi di Thailand mengerikan,” katanya kepada Tempo di sela rehat Dialog Kebebasan Berekspresi yang digelar AICHR Indonesia dan Malaysia di Medan, 11-12 April 2018.

Baca: Aktivis Pro Demokrasi Thailand Vs Junta: Unjuk Rasa Dimulai

Doktor peneliti asal Negeri Gajah Putih ini menerangkan, peristiwa unjuk rasa menentang pemerintah Thailand karena dituding korupsi berakhir dengan kekerasan.

Demonstran memegang poster bergambar PM Thailand Prayuth Chan-ocha saat demonstrasi mahasiswa di Milan, Italia, 16 Oktober 2014. Demonstrasi terjadi di Asia Europe Summit atas kekecewaan terhadap sejumlah pemimpin negara yang hadir. (AP/Luca Bruno)

Advertising
Advertising

“Lebih dari 44 orang dimasukkan ke dalam penjara setelah mereka unjuk rasa menuntut pemerintah yang dituduh korup,” katanya.

Ucapan Stanati kepada Tempo hampir sama dengan pendapat Sutawan Chanpransert, seorang peneliti independen masalah hak asasi manusia dari Universitas Colombia, Amerika Serikat.

Dalam tulisannya yang dimuat di outlet Global Freedom of Expression, Maret 2017, dia mengatakan para keluarga aktivis dan pembela hak asasi manusia tak jarang mendapat ancaman dari junta militer ketika mereka memperjuangkan hak berekspresi di Thailand.

Pengunjuk rasa membawa poster menentang PM Thailand Prayuth Chan-ocha saat demonstrasi mahasiswa, di Milan, Italia, 16 Oktober 2014. Pertemuan Asia-Eropa (ASEM) ke-10 dibuka di Milan dengan tema "Kemitraan untuk Pertumbuhan Berkelanjutan dan Keamanan". (AP/Luca Bruno)

“Sekitar 1.000 orang ditahan, diadili. Sedangkan 300 lain digelandang ke pengadilan militer karena memperjuangkan hak kebebasan berekspresi,” ujarnya.

Sikap keras pemerintah itu, kata Sutawan, sejak junta militer yang melakukan kudeta 2014 membentuk Dewan Nasional untuk Perdamaian dan Pemulihan (NCPO). “Sebelum 2014, ada sedikit kebebasan bila dibandingkan dengan masa pemerintahan militer sekarang,” ucapnya.

Baca: Aktivis Pro Demokrasi Thailand: saatnya Junta Militer Turun

Menurut Stanati, saat ini, bagi siapa saja yang memperjuangkan kebebasan berekspresi di Thailand terasa sangat menakutkan. Sebab, apa yang mereka perjuangkan bakal direspons dengan kekerasan oleh pemerintah. Bahkan kurungan penjara siap menanti mereka. “Meskipun demikian, kebebasan berekspresi harus tetap diperjuangkan di sana,” tuturnya.

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

8 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

12 jam lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

5 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

5 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

6 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

7 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya