Rusia: Berita Serangan Kimia oleh Suriah Adalah Rekayasa
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Minggu, 8 April 2018 19:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Rusia, Ahad, 8 April 2018, mengatakan laporan serangan gas di Suriah dibuat-buat. Dan, setiap aksi militer yang dilakukan berdasarkan alasan yang diciptakan dan dibuat-buat dapat menimbulkan konsekuensi berat.
"Penyebaran cerita gadungan tentang penggunaan klorin dan zat beracun lainnya oleh pasukan pemerintah Suriah terus berlanjut," bunyi pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dikutip Reuters.
Baca: Bom Kimia di Suriah, Bayi dan Anak Berjuang Hidup
"Kami mengingatkan berkali-kali terhadap bahayanya provokasi. Ini sebuah spekulasi menyesatkan, tidak memiliki landasan apa pun."
Sebuah kabar dilansir oleh beberapa media, termasuk Al Jazeera menyebutkan, telah terjadi serangan gas beracun dan bahan kimia ke Douma, Suriah, pada Sabtu, 7 April 2018, menewaskan sedikitnya 70 orang.
"Sebanyak 70 orang tewas lemas dan ratusan lainnya tercekik akibat gas beracun," kata Raed al-Saleh, Kepala Helm Putih, kepada Al Jazeera. "Kemungkinan jumlah korban tewas bertambah karena banyak yang kondisinya kritis."
Baca: Serangan Senjata Kimia di Douma Suriah, 70 Orang Tewas
Amerika Serikat mendesak dunia internasional bertindak jika laporan yang terjadi di Suriah itu benar terjadi. Rusia adalah negara sekutu Suriah selain Iran.