TEMPO.CO, Jakarta - Serangan bom kimia yang dijatuhkan ke Douma, Suriah, selain menewaskan sedikitnya 70 orang juga menyebabkan ratusan anak lehernya tercekik akibat menghirup gas klorine.
"Anak-anak itu mengeluarkan busa dari mulutnya, mereka berjuang bernafas setelah terkena gas klorine," tulis Mirror, Ahad, 8 April 2018.
Baca: Suriah dan ISIS Terbukti Gunakan Senjata Kimia
Bayi dan anak di Douma, Suriah mendapat perawatan setelah menjadi korban serangan gas kimia. [ANADOLU]
Gambar yang ditampilkan melalui rekaman video tampak mengerikan, anak-anak mengeluarkan busa dari mulut dan nafasnya tersengal setelah sebuah bom barel berisi gas beracun diduga dijatuhkan ke posisi penduduk sipil di Douma.
Video yang diunggah ke media sosial menunjukkan para korban, termasuk beberapa anak yang dirawat di klinik kesehatan, mendapatkan pernafasan buatan. "Banyak juga yang dimandikan."Senjata kimia fosfor putih atau WP, menghujani wilayah barat laut Suriah yang dilakukan oleh militer Rusia. Observatorium Suriah yang berbasis di London untuk HAM memperkirakan sekitar 1.500 orang tewas dalam serangan Rusia di Suriah. dailymail.co.uk
Mirror melaporkan, sedikitnya 41 orang termasuk anak-anak diyakini tewas akibat serangan pada Sabtu, 7 April 2018. Media pemerintah Suriah menolak pasukan pemerintah melakukan serangan kimia sebagaimana berita yang beredar di sejumlah media massa. Menurut media pemerintah, mereka mengklaim pemberontak di Ghouta Timur, Douma, sengaja menyebarkan berita palsu.
Baca: Turki: Suriah Masih Memiliki Senjata Kimia
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan, kematian massal yang diduga akibat serangan senjata kimia sangat mengerikan. "Jika berita itu benar, masyarakat internasional perlu segera memberikan respon," bunyi pernyataan Kementerian Amerika Serikat menanggapi peristiwa di Suriah.