Turki: Israel Negara Teroris, Pembunuh Warga Palestina

Senin, 2 April 2018 12:14 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara usai melakukan salat jenazah dalam upacara pemakaman Sersan Musa Ozalkan yang gugur dalam tugas operasi militer "Ranting Zaitun" yang berbasis di Afrin Suriah, di Ankara, Turki, 23 Januari 2018. AP Photo/Burhan Ozbilici

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berkomentar soal operasi militer Turki di Afrin, sebelah utara Suriah.

Kecaman Erdogan itu disampaikan pada Ahad, 1 April 2018, untuk merespons perkataan Netanyahu sebelumnya terkait dengan pembunuhan warga Palestina oleh serdadu Israel di pagar perbatasan Jalur Gaza. Netanyahu juga memberikan label kepada Erdogan sebagai seorang pelaku pengeboman warga desa Kurdi.

Baca: Presiden Erdogan: Turki Butuh Israel!

Seorang warga Palestina melemparkan batu menggunakan ketapel kearah tentara Israel saat bentrok ketika melakukan protes yang menuntut hak untuk kembali ke tanah air mereka di perbatasan Israel-Gaza, 1 April 2018. EUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

"Dia mengatakan tentara kami disebut menindas orang-orang di Afrin. Netanyahu, Anda lemah dan miskin," kata Erdogan di depan peserta kongres Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP) di Provinsi Adana, Ahad, 1 April, sebagaimana dilaporkan Al Jazeera.

Advertising
Advertising

"Kami sedang berurusan dengan teroris, tapi Anda tidak. Sebab, Anda adalah sebuah negara teror," ujar Erdogan menambahkan.

Berbicara mengenai PM Israel sebagai pelaku pendudukan tanah Palestina, Erdogan berucap, "Anda juga seorang teroris. Sejarah merekam apa yang telah Anda lakukan terhadap seluruh bangsa Palestina yang tertindas."

Seorang warga Palestina melemparkan batu menggunakan ketapel kearah tentara Israel saat bentrok ketika melakukan protes yang menuntut hak untuk kembali ke tanah air mereka di perbatasan Israel-Gaza, 1 April 2018. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Sedikitnya 17 warga Palestina tewas dan lebih dari 1.500 lainnya luka-luka pada Jumat, 30 Maret 2018, ketika pasukan Israel menembakkan senapan berpeluru tajam ke arah pengunjuk rasa "Hari Tanah" di dekat perbatasan Jalur Gaza.

Baca: Soal Yerusalem, Turki Tak Mau Kompromi

Hari Tanah adalah sebuah peristiwa untuk memperingati tewasnya enam warga Palestina yang ditembak mati oleh serdadu Israel setelah mereka demonstrasi melawan pemerintah Israel atas pendudukan lahan mereka pada 30 Maret 1976.

Presiden Turki Erdogan mengutuk keras aksi brutal Israel yang menembak mati warga Palestina pada Jumat pekan lalu. Tindakan Israel itu disebut sebagai sebuah serangan anti-kemanusiaan.

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

20 menit lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

33 menit lalu

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

ICC dapat mengakhiri impunitas selama puluhan tahun dengan mendakwa para pejabat tinggi keamanan Israel atas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

3 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

5 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

14 jam lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

17 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

17 jam lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

19 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

19 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya