Kontroversi, Rabbi Israel Sebut Afro-Amerika Adalah Monyet
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Kamis, 22 Maret 2018 15:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Rabbi Israel, Yitzhak Yosef, membuat pernyataan kontroversial di kelas agama mingguan yang dia pimpin dengan menyebut Afro-Amerika seperti "monyet".
Sebagaimana dilaporkan oleh koran Israel, Ynet News, pernyataan Yosef itu menjadi diskusi keras terkait dengan pandangan rasisme di dalam negeri.
Baca: Israel Alami Kekeringan, Menteri Ajak Rabi Berdoa di Yerusalem
Sementara itu, Middle East Monitor mengatakan, Yosef yang statusnya sebagai Kepala Rabbi Israel diakui secara konstitusional, dikenal tak asing dengan komentar yang membuat kuping panas. "Bahkan keputusan keagamaan yang dikeluarkan mendorong pembunuhan yang dilakukan warga Palestina dengan pisau," tulis Middel East Monitor, Rabu, 21 Maret 2018.
Meskipun pernyataannya mendorong pembunuhan, namun hal itu tenggelam oleh komentar pedasnya dengan kata "monyet" yang ditujukan terhadap keturunan Afro-Amerika.
Pernyataan kontroversial lainnya disampaikan Yosef pada 2016. Ketika itu, Yosef membuat komentar bahwa kaum non-Yahudi seharusnya tidak boleh tinggal di Israel.
Menurutnya, masyarakat non-Yahudi boleh hidup di Israel jika mereka mematuhi ketujuh Hukum Noahide yakni berisi pelarangan menyembah berhala, menghujat Tuhan, pembunuhan, berzina, mencuri dan memakan sayap hewan hidup.
Baca: Israel Menggaji Rabi Non-ortodoks
"Non-Yahudi hidup di Israel hanya untuk melayani kaum Yahudi," kata Yosef seperti dikutip Times of Israel.
Israel memiliki dua Kepala Rabbi. Yosef mewakili kaum Yahudi dari Semenanjung Iberia Afrika Utara dan Timur Tengah. Adapun Kepala Rabbi David Lau mewakili Yahudi Ashkenazic yang memiliki asal usul di wilayah Eropa dan Kekaisaran Romawi.