Prancis: Nicolas Sarkozy Terima Uang Dari Libya

Rabu, 21 Maret 2018 10:22 WIB

Bekas Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, didakwa menerima uang dari mantan pemimpin Livya Muammar Qadafi untuk dana kampanye 2007. [Patrick Hertzog/Reuters]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, ditahan kepolisian untuk dimintai keterangan mendalam soal dugaan menerima uang ilegal dari Libya demi kebutuhan pemilihan umum 2007.

Menurut sejumlah laporan media di Prancis, Sarkozy dituduh menerima uang dari bekas pemimpin Libya Muammar Qadafi saat akan maju dalam pemilihan umum presiden 2007. "Sarkozy menolak dan menganggap tudingan itu mengerikan," tulis Al Jazeera, Rabu, 21 Maret 2018.

Baca: Diadili, Sarkozy Dituding Korupsi soal Piala Dunia Qatar

Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe berjabat tangan dengan mantan pesepakbola dunia, David Beckham dengan disaksikan oleh mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy saat menyaksikan pertandingan antara PSG melawan Real Madrid dalam babak 16 besar Liga Champions di stadion Parc des Princes di Paris, Prancis, 6 Maret 2018. REUTERS/Gonzalo Fuentes

Dalam dakwaannya, jaksa penuntut umum mengatakan, Sarkozy telah menmghabiskan dana dua kali lipat dari batas maksimum untuk kepentingan kampanye sebesar US$ 24 juta atau sekitar Rp 330 miliar. Penyelidikan terhadap Sarzoky telah dimulai sejak pada 2013. Tetapi dia masih belum ditahan, namun tetap dimintai keterangan.

Advertising
Advertising

Pada 2016, seorang pengusaha bernama Ziad Takieddine mengatakan kepada situs investigasi Prancis, Mediapart, dia pernah mengirimkan koper berisi uang kontan senilai lebih dari US$ 6 juta atau setara dengan Rp 82,6 miliar dari Libya untuk Sarkozy dan bekas Kepala Staf, Claude Gueant.Mantan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy (kiri), dan istrinya, Carla Bruni-Sarkozy. REUTERS/Jean-Pierre Amet

"Sarkozy pernah mengundang Qadafi ke Prancis sesaat setelah dia menjadi presiden pada 2007," tulis Al Jazeera.

Baca: Nicolas Sarkozy, Calon Presiden Prancis 2017

Pada 2011, Sarkozy salah satu pendukung serangan udara NATO terhadap pasukan Qadafi yang membantu pemberontak menjungkalkan pemerintahannya.

Setelah mundur dari dunia politik pada 2012 akibat dikalahkan oleh pemimpin Partai Sosialis, Francois Hollande, Sarkozy bergabung dengan Republikan pada 2015 dan meminta persetujuan partai untuk maju sebagai calon presiden dalam pemilu 2017.

Berita terkait

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 jam lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

6 jam lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

3 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

3 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

4 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

10 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

15 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

20 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

28 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

28 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya