Duterte Ajak Keluar dari ICC, Begini Respons Indonesia

Reporter

Tempo.co

Senin, 19 Maret 2018 19:59 WIB

Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, A.M. Fachir, saat memimpin Delegasi Pemerintah RI pada Konferensi Perdamaian Internasional mengenai Proses Perdamaian di Timur Tengah di Paris, Perancis, 15 Januari 2017. BAM Kemlu RI

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia menilai keputusan Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang menarik diri dari perjanjian Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC adalah kepentingan nasional Filipina dan bersifat individual. Duterte pada Minggu, 18 Maret 2018, mengajak negara-negara lain di dunia agar keluar dari lembaga internasional tersebut.

“Masing-masing negara punya kepentingan sendiri dan itu adalah kepentingan nasional dia (Duterte),” kata Wakil Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir, Senin, 19 Maret 2018 di sela-sela peluncuran buku dan diskusi bertajuk ‘MIKTA: Current Situation and the Way Forward’.

Baca: ICC Selidiki Kejahatan Kemanusiaan Presiden Rodrigo Duterte

duterte

Baca: Filipina Keluar dari ICC, Duterte Ajak Negara lain

Advertising
Advertising

Sejalan dengan Fachir, Siswo Pramono, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri menilai keputusan Filipina menarik diri dari ICC lebih karena masalah domestik negara itu dan hak Filipina sebagai negara yang berdaulat mengambil keputusan tersebut. Siswo menyebut narkoba juga masalah yang ditangani serius oleh pemerintah Indonesia.

Sebelumnya pada hari Minggu, 18 Maret 2018, Manila memberitahu keputusan negara itu untuk menarik diri dari ICC. Duterte menyebut telah mendapat serangan memalukan dari para pejabat PBB terkait penyelidikan awal kampanye perang terhadap narkoba yang dijalankan pemerintah Filipina.

“Saya akan meyakinkan semua orang agar keluar, keluar dari perjanjian ICC. Ini bukan dokumen yang disiapkan oleh setiap orang, tetapi ini didukung oleh Uni Eropa,” kata Duterte, seperti dikutip dari Reuters, Minggu, 18 Maret 2018.

Jaksa penuntut ICC pada Februari lalu membuka penyidikan awal kebijakan perang terhadap narkoba, yang mengacu pada kematian sekitar 4 ribu terduga pengedar, bandar dan pecandu narkoba. Kampanye perang terhadap narkoba yang dijalankan Duterte dilakukan sejak 2016 dan para aktivis sangat yakin jumlah mereka yang tewas dalam kampanye ini lebih besar dari data yang diungkap.

Berita terkait

Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Singgung Peran Greysia Polii Usai Bawa Indonesia ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Singgung Peran Greysia Polii Usai Bawa Indonesia ke Semifinal

Ester Nurumi Tri Wardoyo sempat merasa tegang sebelum melakoni laga penentuan di perempat final Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia Lolos Semifinal Kalahkan Thailand 3-0, Ester Nurumi Tri Wardoyo Jadi Penentu Kemenangan

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia Lolos Semifinal Kalahkan Thailand 3-0, Ester Nurumi Tri Wardoyo Jadi Penentu Kemenangan

Di semifinal Piala Uber 2024, tim bulu tangkis putri Indonesia akan menghadapi Korea Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

2 hari lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

2 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

2 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

3 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

3 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

4 hari lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

4 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya