Duterte Ancam Lempar Penyidik HAM PBB ke Buaya?

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Selasa, 13 Maret 2018 12:05 WIB

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte saat mendeklarasikan pembebasan kota Marawi, Filipina, 17 Oktober 2017. AP Photo/Bullit Marquez

TEMPO.CO, Manila - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial dalam menanggapi perhatian dunia internasional terhadap operasi antinarkoba kontroversial, yang digelarnya.

Kali ini dia mengancam akan melemparkan penyidik HAM PBB ke kandang buaya dan menjadikan mereka makanan binatang buas itu jika berani datang dan menginvestigasinya atas dugaan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Baca: Petinggi PBB Minta Presiden Duterte Tes Kejiwaan, Ada Apa?

Advertising
Advertising

Duterte membuat pernyataan itu sebagai tanggapan atas komentar kepala HAM PBB pada Minggu lalu, yang menyarankannya untuk melakukan evaluasi kejiwaan karena sering berkata kotor dan kasar.

Baca: Pejabat PBB Sarankan Duterte Tes Kejiwaan, Menlu Filipina Berang

Zeid Ra'ad al-Hussein, Kepala HAM PBB, saat berpidato di Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, 26 Februari 2018. Reuters

'Jika orang-orang bodoh ini datang ke sini, apakah ada buaya di sini yang makan orang? Buang bajingan-bajingan itu ke buaya," katanya kepada sejumlah tentara dalam sebuah pertemuan di Kota Zamboanga City pada Sabtu, 10 Maret 2018 seperti dilansir media lokal Philstar.

Duterte, yang menggelar perang brutal terhadap para bandar dan pengeddar narkoba, menjadi sasaran kritik internasional. Ini karena dia diduga kuat memerintahkan pembunuhan terhadap para banda dan pengedar narkoba. Pemerintah mengatakan ada sekitar 4000 orang yang tewas ditembak polisi dan tentara. Namun kalangan aktivis menduga jumlahnya mencapai jauh lebih banyak.

Duterte mengklaim perintahnya terkait perang narkoba itu diperbolehkan Konstitusi negara itu. Duterte juga sebelumnya memerintahkan petugas untuk menolak menjawab pertanyaan penyidik HAM PBB sehingga tidak memberatkan diri mereka sendiri.

"Jadi cara terbaik adalah diam saja. Katakan saja kepada mereka: Kami memiliki seorang panglima tertinggi.' Bukankah sudah saya katakan? Saya bertanggung jawab penuh," kata Duterte, seperti dilansir Telegraph pada 12 Maret 2018.

Seorang bocah ikut berunjuk rasa di depan Markas Kepolisian Filipina di Manila, Filipina, 25 Agustus 2016. Dalam memerangi Narkoba, Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberi instruksi kepada aparat keamanan untuk menembak mati tersangka di tempat. AP Photo

Duterte mengeluarkan arahan itu sebulan setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengumumkan mereka akan mulai melakukan pemeriksaan awal terhadap kampanye anti-narkobanya, yang kontroversial itu.

Langkah ICC adalah untuk menanggapi sebuah komunikasi oleh pengacara Jude Sabio, yang mengklaim Duterte berada di balik kematian lebih dari 1.400 orang di Davao City. Saat itu Duterte menjabat sebagai walikota selama 23 tahun. Sabio juga menuduh perang terhadap obat-obatan terlarang, salah satu janji kampanye Duterte, menyebabkan lebih dari 7.000 tersangka narkoba tewas.

Sabio adalah pengacara Edgar Matobato, yang mengaku sebagai mantan anggota skuad maut dengan dugaan hubungan dengan Duterte.

Seperti dilansir Reuters, Duterte mengaku yakin dia tidak akan pernah diadili ICC karena ICC tidak memiliki yurisdiksi atas dia. "Tidak dalam jutaan tahun," kata dia. Duterte menegaskan bahwa pelapor HAM PBB tidak memiliki hak untuk mencampuri cara dia menjalankan Filipina. Dia juga menekankan bahwa perang terhadap narkotika akan berlanjut sampai dia selesai dari jabatannya.

Berita terkait

Ketua HAM PBB 'Ngeri' dengan Laporan Kuburan Massal di Rumah Sakit Gaza

4 hari lalu

Ketua HAM PBB 'Ngeri' dengan Laporan Kuburan Massal di Rumah Sakit Gaza

Ketua HAM PBB Volker Turk mengatakan dia "ngeri" dengan hancurnya fasilitas medis Nasser dan Al Shifa di Gaza dan laporan adanya kuburan massal.

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Masih Batasi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

11 hari lalu

PBB: Israel Masih Batasi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Kantor HAM PBB mengatakan Israel masih membatasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan bahwa tindakan itu melanggar hukum.

Baca Selengkapnya

Komite HAM PBB Khawatir dengan Proses Pemilu 2024 di Indonesia

30 hari lalu

Komite HAM PBB Khawatir dengan Proses Pemilu 2024 di Indonesia

Komite HAM PBB mengangkat isu adanya dugaan pengaruh yang tidak semestinya dalam Pemilu 2024 di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

30 hari lalu

Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

Komite HAM PBB membacakan temuan pelanggaran HAM di Indonesia, salah satunya isu extrajudicial killing terhadap orang Papua.

Baca Selengkapnya

Petinggi HAM PBB: Pembatasan Bantuan di Gaza oleh Israel adalah Kejahatan Perang

39 hari lalu

Petinggi HAM PBB: Pembatasan Bantuan di Gaza oleh Israel adalah Kejahatan Perang

Petinggi HAM PBB mengatakan pembatasan bantuan kemanusiaan oleh Israel ke Gaza kemungkinan termasuk kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Respons Airlangga Soal Dugaan Intervensi Jokowi Disinggung dalam Sidang Komite HAM PBB

39 hari lalu

Respons Airlangga Soal Dugaan Intervensi Jokowi Disinggung dalam Sidang Komite HAM PBB

Airlangga mengatakan hampir semua presiden punya partai, termasuk Jokowi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kedudukan, Tugas dan Fungsi dari Komisi HAM PBB

40 hari lalu

Mengenal Kedudukan, Tugas dan Fungsi dari Komisi HAM PBB

Terdiri dari 53 anggota negara, tugas pokok Komisi HAM PBB berkembang seiring waktu untuk memungkinkannya merespons berbagai macam masalah HAM.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

40 hari lalu

Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

Amnesty International Indonesia mencatat, dari Januari 2018-Mei 2023, tercatat sekitar 65 kasus pembunuhan di luar hukum dengan 106 korban.

Baca Selengkapnya

Begini Cawe-cawe Jokowi di Pilpres 2024 yang Dipertanyakan Saat Sidang Komite HAM PBB

40 hari lalu

Begini Cawe-cawe Jokowi di Pilpres 2024 yang Dipertanyakan Saat Sidang Komite HAM PBB

Seorang anggota Komite HAM PBB yakni CCPR Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan keterlibatan atau cawe-cawe Presiden Jokowi di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Klarifikasi Dugaan Intervensi Jokowi yang Disinggung di Sidang Komite HAM PBB

41 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Klarifikasi Dugaan Intervensi Jokowi yang Disinggung di Sidang Komite HAM PBB

Bacre Waly Ndiaye anggota Komite HAM PBB atau CCPR di Sidang Komite CCPR mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi dalam pemilu 2024

Baca Selengkapnya