Jurnalis Rappler Liputan di Luar Malacanang, Duterte juga Larang?

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Rabu, 7 Maret 2018 08:01 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengenakan rompi antipeluru dan helm saat mengunjungi tentara yang memerangi kelompok ekstremis Maute di Marawi, Filipina, 24 Agustus 2017. Kunjungan Duterte tersebut digelar usai tentara Filipina berhasil merebut sebuah masjid utama di Marawi. Presidential Palace/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Manila -- Pelarangan terhadap media Rappler dari Filipina untuk meliput kegiatan di Istana Kepresiden Malacanang Filipina, diduga telah diperluas hingga ke luar istana. Bahkan, larangan ini juga berlaku untuk acara yang digelar pihak swasta sekalipun.

Pada Selasa, 6 Maret 2018 jurnalis Rappler Pia, Ranada, mengatakan dia telah dilarang meliput acara Go Negosyo ke-10 Wirausaha Filipina di Pusat Perdagangan Dunia di Pasay City. Oleh panitia, dia tidak diizinkan meliput acara itu karena dia tidak termasuk dalam daftar anggota Malacañang Press Corps (MPC).

Baca: ICC Selidiki Kejahatan Kemanusiaan Presiden Rodrigo Duterte

Advertising
Advertising

Staf Go Negosyo menghubungi Larmaine De Jesus dari Kantor Akreditasi dan Hubungan Malacanang (MARO), kantor yang membantu media dalam liputan acara presiden, untuk menjelaskan kepada Ranada mengapa namanya tidak termasuk dalam daftar saat acara dibuka untuk jurnalis anggota MPC.

Ranada mengatakan MARO memberitahunya bahwa dia sekarang tidak diizinkan untuk meliput kegiatan Duterte di luar Malacanang.

Baca: Duterte: Saya Jadi Diktator demi Kesejahteraan Rakyat Filipina

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengenakan rompi antipeluru dan helm saat mengunjungi tentara yang memerangi kelompok ekstremis Maute di Marawi, Filipina, 24 Agustus 2017. Kunjungan Duterte tersebut digelar usai tentara Filipina berhasil merebut sebuah masjid utama di Marawi. Presidential Palace/Handout via REUTERS

"Saya tidak diizinkan masuk ke acara Go Negosyo yang diikuti oleh Presiden Duterte. Rupanya, larangan Rappler sekarang berlaku untuk semua acara kepresidenan," demikian cuitan Ranada melalui akun Twitternya, , seperti dilansir Rappler pada 6 Maret 2018.

Dalam sebuah teks untuk Ranada, Juru Bicara Kepresidenan Filipina, Harry Roque mengatakan kepadanya bahwa alasan untuk pelebaran larangan itu adalah sama seperti ketika dia tidak diizinkan memasuki kompleks Istana.

Duterte memberlakukan larangan terhadap liputarn Rappler atas kejadian di Malacañang pada 20 Februari, dan kemudian memperluas larangan ini ke seluruh kompleks Malacañang, termasuk Gedung Eksekutif Baru, tempat wilayah kerja pers berada.

Malacanang sebelumnya telah menggunakan keputusan SEC sebagai dasar keputusannya untuk memberlakukan larangan terhadap jurnalis Rappler. Namun Duterte sendiri kemudian mengakui bahwa dia melarang situs berita karena laporannya yang "dipelintir".

Duterte memerintahkan larangan itu beberapa jam setelah sidang Senat mengenai kesepakatan fregat Angkatan Laut di mana Asisten Khusus Presiden Bong Go menuduh Rappler dan Philippine Daily Inquirer menerbitkan "berita palsu" atas dugaan intervensi dalam proyek multibillion-peso itu.

Berita terkait

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

32 menit lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

8 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

19 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

22 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

22 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

23 hari lalu

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

25 hari lalu

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional

Baca Selengkapnya

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

25 hari lalu

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.

Baca Selengkapnya

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

25 hari lalu

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Gempa bumi berkekuatan lebih dari 7 magnitudo mengguncang Taiwan, Jepang hingga Filipina. Puluhan orang luka-luka, 1 tewas.

Baca Selengkapnya