Ngomong Kasar, Hun Sen Akan Dikonfrontasi Australia

Reporter

Suci Sekarwati

Editor

Budi Riza

Senin, 5 Maret 2018 20:01 WIB

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Australia akan menggunakan pertemuan ASEAN Summit di Sydney, Australia, untuk mengkonfrontasi Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, terkait pernyataannya terhadap para demonstran di Australia yang memprotesnya.

Dalam pemilu legislatif 21 Februari 2018, Partai yang diketuai Hun Sen, menyapu bersih suara sehingga menjadikan Hun Sen, yang sudah berkuasa 3 dekade di Kamboja, kembali memegang kendali.

Masyarakat dunia mencibir kemenangan partai Hun Sen dalam pemilu itu. Hun Sen pun memberikan peringatan kepada para demonstran agar jangan membakar foto atau patungnya atau dia akan mengejar para pengunjuk rasa sampai ke rumah mereka dan memukulinya.

Advertising
Advertising

Baca: Kamboja Tuding Amerika Serikat Bohong Soal Bantuan

Dari kiri: Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, PM Kamboja Hun Sen, Presiden Jokowi dan PM Malaysia Najib Razak, berusaha melakukan jabat tangan ASEAN di ASEAN Summits Vientiane, Laos, 7 September 2016. AP/Bullit Marquez

Demonstran di Australia pun tersulut oleh kata-kata Hun Sen ini. Mereka melakukan unjuk rasa dan membakar foto Hun Sen. Melihat perintahnya dilawan, Hun Sun mengeluarkan sumpah-serapah dan memberikan reaksi mengejutkan bagi pemerintah Australia.

“Gila dan bodoh. Jangan main-main dengan Hun Sen, kalian semua masih lemah. Untuk satu kali pukulan, kalian akan hilang ingatan hanya gara-gara membakar foto Hun Sen. Jadi, jika Anda memainkan permainan Hun Sen, maka saya akan menyeret Anda bermain,” kata Hun Sen, menanggapi aksi protes yang terjadi di Australia, seperti dikutip oleh Phnompenh Post, Senin, 5 Maret 2018.

Baca: PM Hun Sen Angkat Putra Sulung Jadi Pejabat Militer Senior

Sekretaris Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Frances Adamson, memberikan sinyalemen jika perangai kasar Hun Sen akan menjadi topik pembicaraan dalam pertemuan khusus ASEAN-Australia pada 17 Maret dan 18 Maret 2018.

Keluarga Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, phnompenhpost.com

Ajang ini akan digunakan oleh Perdana Menteri Australia Malcom Trunbul dan para menteri di Australia untuk berhubungan dengan mitra-mitra mereka di ASEAN, termasuk membicarakan masalah yang menjadi kekhawatiran bersama.

Juli Heckscher, asisten pertama Sekretaris Urusan Departemen Asia Tenggara, mengatakan Duta Besar Australia, Angela Corcoran, telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kamboja, Prak Sokhonn, membahas perangai Hun Sen ini.


"Jelas bahwa ancaman-ancaman itu terlihat berbahaya. Ada kebebasan berekspresi dan berpendapat di Australia. Ancaman dilakukan di tanah Australia tidak bisa diterima pemerintah Australia," kata Julie.

Berita terkait

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

20 jam lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

1 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

2 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

3 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

7 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

9 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

9 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

10 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

10 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya