Presiden Rodrigo Duterte: Saya Undur Diri 2020, Saya Sudah Tua

Kamis, 1 Maret 2018 13:43 WIB

Ucapan Kontroversial Duterte

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Rodrigo Duterte berusaha meyakinkan warga Filipina dan masyarakat dunia bahwa dirinya tidak akan menjadi diktator karena berencana pensiun dini dan memilih untuk tidak menyelesaikan masa jabatannya sebagai presiden.

Mantan Wali kota Davao itu mengungkapkan, dirinya sudah tua dan tak mempunyai ambisi untuk terus memimpin Filipina tanpa ada batas waktunya.

Baca: Rodrigo Duterte: Tembak Saya jika Saya Jadi Diktator

"Saya akan mengundurkan diri pada 2020, saya tidak akan menunggu 2022. Saya sudah tua dan tidak punya ambisi lagi. Saya benar-benar ingin beristirahat," kata Presiden Duterte seperti dilansir Reuters pada 28 Februari 2018.

Presiden berusia 72 tahun itu juga mengaku bahwa dia akan menghabisi masa jabatannya segera setelah mimpinya menjadikan Filipina sebagai negara federal terwujud.

Presiden Duterte telah lama mengidam-idamkan sistem federal di negara bekas jajahan Spanyol itu dengan alasan akan memangkas kesenjangan sosial, meningkatkan kinerja pemerintah daerah, dan menghargai keberagaman di negara itu.

Baca: Filipina Bersiap Jadi Negara Federal, Ini Alasan Duterte

Advertising
Advertising

Sejauh ini langkah awal untuk menerapkan sistem seperti yang telah dijalankan Amerika Serikat dan Malaysia itu telah dilakukan, termasuk dengan membentuk panel beranggotakan 19 orang.

Presiden Duterte membentuk panel itu pada Januari lalu dan terdiri dari ahli hukum konstitusional dan dipimpin oleh seorang pensiunan hakim agung. Panel tersebut telah mengusulkan agar model federal Filipina serupa dengan Amerika Serikat.

Namun untuk melakukan ini, konstitusi negara, yang diadopsi pada tahun 1987, harus diamandemen. Konstitusi tersebut diperkenalkan pada tahun 1987 setelah penggulingan diktator Ferdinand Marcos melalui revolusi kekuatan rakyat yang tidak berdarah.

Baca: Duterte Akan Bentuk Pemerintahan Revolusioner Lawan Kudeta

Beberapa kritikus percaya bahwa langkah mengamandemen konstitusi untuk memfasilitasi sistem federal juga akan memberi sarana bagi Duterte untuk tetap memegang kekuasaan di luar 2022, saat masa jabatannya, enam tahunnya berakhir.

Langkah sebelumnya untuk mengubahnya telah gagal, dengan masyarakat sipil dan kelompok agama menggagalkan apa yang mereka lihat sebagai ancaman terhadap sistem yang dirancang untuk mencegah penguasa kuat seperti Marcos muncul kembali.

Para ahli hukum Filipina percaya bahwa Presiden Rodrigo Duterte mungkin berhasil mengubah konstitusi karena popularitas publiknya dan mayoritas super yang dimilikinya di Kongres.

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

1 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

4 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

6 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

13 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

24 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

27 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

27 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya