Rusia Dukung Gencatan Senjata di Suriah Hari Ini

Selasa, 27 Februari 2018 15:53 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menjalani ritual berendam di air dingin dalam perayaan Hari Epifani, di danau Seliger, Rusia, 19 Januari 2018. Ritual ini tak hanya dilakukan di Rusia, para tentara Rusia yang tengah bertugas di Suriah juga disediakan kolam-kolam karet yang berisi air es oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia mendukung pemberlakuan gencatan senjata selama lima jam di Ghouta Timur, Suriah, untuk memberikan kesempatan evakuasi dan akses bantuan kemanusiaan.

Laporan kantor berita Reuters, Selasa, 27 Februari 2018, menyebutkan, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan gencatan senjata harian dari pukul 09.00 pagi hingga 14.00 siang waktu setempat (07.00 GMT hingga 12.00 GMT) serta menciptakan koridor kemanusiaan bagi penduduk sipil untuk meninggalkan Ghouta Timur, kawasan yang dibombardir pasukan pemerintah sejak 18 Februari 2018 mengakibatkan ratusan orang tewas.

Baca: Prancis dan Jerman Desak Rusia Hentikan Serangan Suriah

Petugas medis berusaha memberi pertolongan pada korban serangan udara pasukan pemerintah Suriah di Ghouta, pinggiran kota Damaskus, 20 Februari 2018. Syrian Civil Defense White Helmets via AP

Syrian Observatory for Human Rights dalam keketerangannya kepada media mengatakan, penghentian peperangan secara umum di Ghouta sejak semalam telah berlangsung, meskipun masih ada empat roket yang diluncurkan menghantam Kota Douma pada Selasa pagi.

Advertising
Advertising

Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan pada Senin, 26 Februari 2018, Rusia dan pasukan Suriah sepakat menghentikan serangan demi memberikan kesempatan penduduk sipil meninggalkan Ghouta dan evakuasi warga yang sakit dan luka-luka.Seorang gadis wanita mengelap luka pada wajah adiknya saat mendapatkan perawatan akibat terkena serangan udara pesawat tempur pasukan Pemerintah Suriah, di sebuah rumah sakit di kota Douma, Ghouta Timur, Damaskus, Suriah, 23 Februari 2018. REUTERS / Bassam Khabieh

Namun juru bicara pemberontak di Ghouta Timur, Failaq al-Rahman, menuduh Rusia menghadirkan sejumlah orang untuk memaksa penduduk meninggalkan daerah tersebut. "Rusia telah membombardir Ghouta Timur. Rusia adalah penjahat," ucap al-Rahman seperti dikutip Reuters.

Baca: PBB: Suriah Jadikan Ghouta Neraka di Bumi

Ghouta Timur adalah benteng pertahanan besar pemberontak dekat dengan Damaskus untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang didukung Rusia dan Iran. Sebelumnya, PBB menyebut Ghouta Timur adalah neraka di atas bumi yang diciptakan Suriah dengan dukungan jet tempur Rusia.

Berita terkait

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

4 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

18 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

19 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

1 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

2 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya