Hadapi Cina, India Bangun Pangkalan Militer di Seychelles, Afrika

Selasa, 20 Februari 2018 09:38 WIB

India membangun pangkalan militernya di Seychelles, negara kepulauan mungil di Afrika,

TEMPO.CO, Jakarta -India membangun pangkalan militer di Seychelles, negara kepulauan yang mungil di kawasan Afrika, untuk menghadapi pengaruh Cina yang semakin besar di Samudera India.

Akhir Januari lalu, India dan Seychelles menandatangani kesepakatan yang direvisi mengenai pemberian jaminan izin kepada India untuk membangun pangkalan militernya di Pulau Assumption di wilayah kedaulatan Seychelles.

Baca: Ini 5 Rudal Andalan India untuk Hadapi Cina

Pulau Assumption berjarak sekitar 1650 kilometer arah timur dari daratan Afrika Timur.

Direktur Eksekutip Yayasan Maritim Nasional India, Gurpreet Khurana, kesepakatan India - Seychelles sebagai upaya mengamankan wilayah teritori negara.

"India punya kawasan utama di wilayah timur Samudera India dan kedua di wilayah Indo-Pasifik. Kami, India, berkepentingan untuk melindungi. Dengan Cina memasuki Samudera India, strategi kami juga meluas, dan ini satu-satunya cara agar India mampu melindungi dirinya," kata Kurana seperti dikutip dari CNN, 19 Februari 2018.

Advertising
Advertising

Kesepakatan India - Seychelles telah melewati proses panjang dengan sejumlah negosiasi diplomatik selama beberapa tahun lamannya.

India mengoperasikan satu kapal selam SSBN kelas Arihant dan satu lagi sedang dalam pembangunan. Kapal selam kelas Arihant memiliki panjang 110 meter dan mampu melaju hingga kecepatan 24 knot (44,4 km/jam). Arihant mampu membawa empat rudal balistik nuklir K4 yang mampu mencapai sasaran sejauh 3.500 km atau 12 rudal nuklir K15 yang mampu mencapai sasaran sejauh 750 km. zeenews.india.com

Baca: India dan Cina Setuju Akhiri Ketegangan di Perbatasan

Kemudian,Perdana Menteri India Narendra Modi berkunjung ke Seychelles pada Mei 2015. India juga menggelar patroli di sekitar perairan Seychelles sebagai bentuk kerja sama menjaga keamanan perairan kedua negara.

Tahun 2016, India mendirikan sistem radar pemantauan di negara itu untuk mendapat informasi dan melakukan analisa intelijen.

India bermaksud mengamankan jalur perdagangannya di Samudera India. India memiliki garis pantai sepanjang 7.500 kilometer dan berada di tengah-tengah Samudera India sehingga amat bergantung pada akses bebas dan terbuka untuk jalur perdagangannya.
Sekitar 40 juta barel minyak per hari atau setengah dari suplai minyak dunia dikirim melalui Samudera India, termasuk melewati selat Hormuz, Malaka dan Bab el-Mandeb.

Menurut Kementerian Pelayaran Laut India, sekitar 95 persen volume perdagangan dilakukan via Samudera India. Begitu juga 70 persen perdagangan negara itu berdasarkan nilai barang.

Baca: Versus Cina, India Upgrade Teknologi Senapan Serbu Pasukan

Tidak seluruh penduduk Seychelles mendukung kesepakatan ini. Sebanyak 50 warga Syechelles menggelar protes atas kesepakatan ini karena dilakukan tanpa transparansi dan kepedulian pada lingkungan.

Pemimpin aksi protes, Ralp Volcere, mengatakan kepada Seychelles News Agency bahwa negaranya tidak seharusnya terseret dalam konflik negara super power.

"Kami perlu tetap nonblok, berteman dengan semua, dari musuh sampai teman," kata Volcere.

Dari dalam negeri India, kesepakatan ini juga menuai kritik.

Mantan Kepala Angkatan Laut India, jenderal purnawiran Arun Prakash menyangkal pembangunan pangkalan militer di Seychelles. Menurutnya, yang dibangun adalah fasilitas militer,

"Bukan kebijakan kami membangun pangkalan militer di negara orang. Kami dulu dijajah selama beberapa abad, dan setelah kami bebas, kami tidak ingin melakukan hal sama di negara orang lain. Membangun pangkalan militer merupakan bentuk lain dari kolonialsme," kata Prakas tentang kesepakatan India dan Seychelles membangun pangkalan militer di negara itu.

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

16 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

22 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

1 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

1 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

1 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

2 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

2 hari lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

2 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

2 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya