Dokumen Rahasia Australia Ditemukan di Pasar Loak

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Yon Yoseph

Kamis, 1 Februari 2018 18:02 WIB

Dokumen Rahasia Australia Ditemukan di Toko Barang Bekas

TEMPO.CO, Jakarta - Petugas dinas rahasia Australia atau ASIO menyelamatkan dua lemari arsip bekas berisi dokumen rahasia yang dijual di pasar loak alias barang bekas.

ASIO mendapat laporan tentang dokumen rahasia itu dari berita stasiun penyiaran nasional, Australian Broadcasting Corps atau ABC pada hari Rabu, 31 Januari 2018.

Baca: Demi Warga Lokal, Australia Perketat Visa Kerja Pekerja Asing

ABC mengungkapkan, pihaknya memiliki ribuan dokumen yang ditemukan di dua lemari arsip yang dijual dari toko furnitur bekas di Canberra. Lemari itu dijual dengan harga diskon karena terkunci dan tidak ada yang bisa menemukan kuncinya.

ABC belum mengidentifikasi pembeli yang mengeluarkan kunci dengan bor dan menemukan ribuan dokumen rahasia yang terbagi dalam rentang hampir satu dekade dan 4 perdana menteri, Tony Abbott yang paling baru. Abbott diganti pada tahun 2015 oleh Perdana Menteri Malcolm Turnbull. yang menjabat perdana menteri Australia saat ini.

Dokumen-dokumen intelijen Australia biasanya akan dirahasiakan selama 20 tahun. Sebelum dipublikasikan, dokumen rahasia itu diubah bentuknya.

Baca: Australia Perketat Pemeriksaan Penerbangan dari Timur Tengah

Direktur Berita ABC Gaven Morris mengatakan, dokumen tersebut aman tersimpan di kantornya dan akan menyerahkannya sebagai hasil negosiasi antara pengacara ABC dan kantor perdana menteri.

"Kami bekerja sama dengan pemerintah untuk memastikan secepat dan seaman mungkin dokumen-dokumen ini bisa diserahkan, bahwa tidak ada ancaman lagi terhadap keamanan nasional," kata Morris.

Advertising
Advertising

Dia menambahkan: "Dokumen-dokumen itu sekarang aman di tempat ABC, kami ingin memastikan bahwa pemerintah benar-benar puas bahwa tidak ada ancaman bahwa ada dokumen jatuh ke tangan yang salah atau hal lain."

Baca: Pertama Kali, Politikus Australia Menyusui Bayinya di Parlemen

Kantor Perdana Menteri dan Kabinet Australia pada hari Rabu memulai penyelidikan mendesak mengenai pembuangan lemari pengarsipan itu. Turnbull mengatakan, polisi terlibat dalam penyelidikan departemennya.

"Ini adalah kegagalan tanggung jawab yang mengerikan," kata Turnbull, seperti yang dilansir Washington Post pada 1 Februari 2018. "Orang-orang yang bertanggung jawab akan membayar harga yang mahal, saya bisa meyakinkan Anda."

ABC belum mengatakan kapan dokumen yang yang memuat info sensitif itu ditemukan. Namun, ABC telah menggunakannya dalam beberapa pekan terakhir untuk melaporkan kisah-kisah memalukan mantan pemerintahan Kevin Rudd dan Abbott serta sejumlah anggota parlemen Australia. Rudd, yang telah pensiun dari dunia politik, mengumumkan dirinya akan mengambil tindakan hukum terhadap ABC atas laporan itu.

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

2 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

4 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

4 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

5 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

5 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

6 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

6 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

6 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

6 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

6 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya