Trump Ingin Pecat Penasehat Khususnya, Tapi Batal Karena Ini

Jumat, 26 Januari 2018 12:17 WIB

Presiden Donald Trump. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan mengejutkan mengungkapkan bahwa Juni tahun lalu Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan pemecatan terhadap Penasihat Khususnya, Robert Mueller. Namun dibatalkan setelah penasihat Gedung Putih mengancam untuk mengundurkan diri daripada harus mengikuti perintahnya.

Laporan tersebut pertama kali dibeberkan media kenamaan AS, The New York Times berdasarkan kesaksian 4 sumber dari Gedung Putih.

Seperti yang dilansir Guardian pada 26 Januari 2018, empat orang yang mengetahui masalah tersebut, mengatakan Presiden Trump memerintahkan penasihat Gedung Putih Donald McGahn untuk memecat Mueller, yang sedang menyelidiki campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden 2016.

Baca: Akhirnya, Trump Bersedia Diperiksa Mueller Soal Kolusi Rusia

McGahn menolak perintah Trump dengan mengancam akan mengundurkan diri sebelum melaksanakan perintah tersebut.

Dikatakan saat itu, Trump menjelaskan sebuah kasus mengapa dia yakin Mueller harus dipecat dengan mengutip tiga konflik kepentingan yang mendiskualifikasi dia untuk mengawasi investigasi Rusia.

Pertama, Trump menuduh perselisihan mengenai biaya keanggotaan di Trump National Golf Club di Virginia utara menyebabkan Mueller mengundurkan diri sebagai anggota pada tahun 2011. Trump melihat potensi konflik lain karena Mueller baru saja bekerja untuk firma hukum yang sebelumnya mewakili Jared Kushner, menantu presiden.

Terakhir, Trump mengatakan Mueller telah diwawancarai untuk kemungkinan kembali ditunjuk sebagai direktur FBI sehari sebelum dia ditunjuk menjadi penasihat khusus.

Baca: Duh, Trump Pernah Ajak Bintang Porno Kencan Tiga Orang

Advertising
Advertising

Mueller, yang sedang menyelidiki tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS pada 2016, juga telah mengetahui kejadian tersebut.

"Saya memilih berhenti bekerja pada Trump daripada menindaklanjuti perintah untuk memecat Mueller," demikian lapor New York Times mengutip pernyataan McGahn.

McGahn tidak setuju karena memecat Mueller akan memiliki dampak bencana pada kepresidenan Trump dan menimbulkan pertanyaan apakah Gedung Putih berusaha menghalangi penyelidikan Rusia.

McGahn juga mengatakan kepada pejabat Gedung Putih bahwa Trump tidak akan menindaklanjuti pemecatan itu sendiri, dan presiden kemudian mendukung permintaannya.

Baca: Donald Trump Ingin Pinjam Lukisan Van Gogh, Malah Ditawari Toilet

Mueller ditunjuk sebagai penasihat khusus pada bulan Mei tahun lalu oleh Kementerian Kehakiman setelah Trump memecat Direktur FBI James Comey.

Laporan tersebut datang setelah awal pekan ini penasihat khusus tersebut berusaha untuk mewawancarai Trump tentang keputusan presiden untuk memecat Flynn dan Comey.

Donald Trump sendiri pada Rabu lalu mengatakan dirinya menunggu untuk berbicara dengan Mueller, mengakhiri spekulasi selama berbulan-bulan tentang apakah dia bersedia diwawancarai atau tidak.

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

3 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

4 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

4 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

7 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

11 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

14 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

15 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

16 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya