AS Klaim Punya Bukti Korea Utara Meradang Akibat Sanksi

Kamis, 18 Januari 2018 15:50 WIB

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson. REUTERS/Leonhard Foeger

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson mengatakan dirinya telah menerima bukti bahwa sanksi internasional telah membawa dampak menyakitkan pada Korea Utara, sehingga dia yakin tekanan internasional pada akhirnya akan membawa Korea Utara ke meja perundingan untuk menegosiasi program nuklir dan rudalnya.

Pyongyang intens melakukan uji coba nuklir dan rudal yang bertentangan dengan PBB dan sanksi lainnya.

Baca: 10 Fakta Korea Utara yang Perlu Dicermati Amerika Serikat

"Kami mendapatkan banyak bukti bahwa sanksi ini benar-benar mulai menyakitkan," kata Tillerson, seperti dilansir The Star, Kamis 18 Januari 2018.

Data tersebut didapat Tillerson dari intelijen dan bocoran dari para pembelot Korea Utara. Salah satu bukti adalah para nelayan kewalahan mencari ikan karena tidak adanya bahan bakar bagi kapal mereka.

Baca: Amerika Serikat Siapkan Serangan Militer ke Korea Utara

Tillerson juga mengungkapkan bahwa Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah mengaitkan kemauan Korea Utara untuk berdialog karena mulai merasakan dampak negatif dari sanksi.

Presiden Donald Trump mengatakan berulang kali bahwa semua opsi tersedia, termasuk militer, untuk memaksa Korea Utara menghentikan pengembangan rudal nuklir yang mampu mencapai Amerika Serikat. Meski Trump mengaku lebih menyukai solusi diplomatik.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya