Filipina Bersiap Jadi Negara Federal, Ini Alasan Duterte

Selasa, 16 Januari 2018 16:40 WIB

Ekspresi Presiden Filipina, Rodrigo Duterte saat mendeklarasikan pembebasan kota Marawi, Filipina, 17 Oktober 2017. Militer Filipina berhasil membebaskan Marawi setelah hampir 5 bulan dikuasai kelompok militan Maute. AP Photo/Bullit Marquez

TEMPO.CO, Jakarta - Filipina sedang menggodok perubahan sistem pemerintahan dari republik menjadi federal. Presiden Rodrigo Duterte memenuhi janji kampanyenya pada pemilihan presiden setahun lalu.

Parlemen hari ini, 16 Januari 2018, membahas rencana amandemen konstitusi yang sudah berusia 30 tahun. Duterte menggagas sistem federal dengan maksud memperbaiki apa yang dipandangnya sebagai pengabaian oleh sistem pemerintahan terpusat di Manila, sehingga membuat kemiskinan terjadi di berbagai provinsi.

Baca: Duterte Akan Bentuk Pemerintahan Revolusioner Lawan Kudeta

Anggota parlemen yang mendukung Duterte mendukung sistem federal karena mereka menginginkan konstitusi memperluas peran legislatif, memperpanjang masa kerja anggota parlemen, memberikan provinsi untuk lebih otonomi di bidang fiskal, perdana menteri sebagai kepala pemerintahan, dan pemilihan presiden dilakukan terpisah.

Sistem pemerintahan federal nantinya juga membolehkan presiden menduduki jabatannya selama dua periode. Duterte dilaporkan lebih meminati model pemerintahan federal ala Prancis. Sedangkan parlemen belum memutuskan model federal yang akan diberlakukan di Filipina.

Rencana perubahan sistem pemerintahan dari republik disetujui dan rancangan amandemen akan rampung pada akhir tahun ini. Referendum akan digelar pada Mei 2019.

Baca: Ribuan Warga Filipina Memprotes Perang Narkoba Duterte

Kepala panel parlemen untuk amandemen konstitusi, Roger Mercado, mengatakan perwakilan anggota parlemen bekerja sesuai dengan jadwal untuk melakukan pemungutan suara dan persetujuan pembuatan resolusi tahun ini. Sehingga parlemen dan Kongres dapat melaksanakan sidang di majelis konstitusi.

Advertising
Advertising

"Mari jangan buang uang rakyat dan waktu. Mari berjalan ke depan dan rapat sedang berlangsung," kata Mercado dalam rapat hari ini, 16 Januari, seperti dikutip dari Reuters.

Diperkirakan biaya untuk pembuatan konvensi khusus untuk konstitusi baru akan berbiaya 11 juta peso atau setara Rp 2,7 triliun.

Namun tidak semua anggota parlemen mendukung ide Duterte mengubah sistem pemerintahan Filipina dari republik menjadi federal.

Rakyat Filipina pun terbelah antara mendukung perubahan sistem pemerintah dari republik ke federal dan yang menolak perubahan itu.

Baca: Duterte: Polisi Boleh Tembak Mati Idiot yang Tolak Ditangkap

Oposisi mencurigai perubahan amandemen ini sebagai upaya untuk lebih lama berkuasa atau mencari jalan untuk mempertahankan Duterte pada periode berikutnya, yakni 2022.

Selain itu, oposisi memperingatkan proses ini dapat mengulangi era diktator Ferdinand Marcos pada 1970-an. Pernyataan Duterte yang memuja Marcos juga menimbulkan masalah kepada rakyat Filipina. Duterte dianggap sama otoriternya dengan Marcos.

Menurut oposisi, justru konstitusi 1987 dibuat untuk menghentikan rezim otoriter terjadi lagi.

Sebelumnya, Rodrigo Duterte telah membuat pernyataan bahwa dia tidak berminat untuk memperpanjang masa jabatannya. Jika terjadi, dia akan memilih lebih baik pensiun dini.

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

1 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

4 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

6 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

14 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

24 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

28 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

28 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya