Anak Perempuan Berhijab Jadi Target Serangan di Kanada

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 13 Januari 2018 13:15 WIB

Khawlah Noman (11) berbicara kepada wartawan di Sekolah Umum Junior Pauline Johnson, setelah dia mengatakan kepada polisi bahwa seorang pria memotong jilbabnya dengan gunting di Toronto, Ontario, Kanada, 12 Januari 2018. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Seorang anak perempuan berhijab menjadi target serangan di Kota Toronto, Kanada pada Jumat waktu setempat.

Khawlah Noman, 11 tahun mengatakan seorang pria keturunan Asia berusaha memotong hijabnya dua kali saat dia berjalan menuju sekolah. Polisi Kanada pun menyebut serangan itu sebagai kejahatan kebencian.

"Saya merasa sangat takut dan bingung," kata Khawlah Noman, siswi Pauline Johnson Junior Public School di Scarborough, Toronto, Ontario, Kanada, dalam konferensi pers pada Jumat petang waktu setempat seperti dilansir The Toronto Star, Sabtu 13 Januari 2018.

Khawlah mengatakan dia merasa ada pria membuntutinya saat berjalan ke sekolah bersama adik laki-lakinya Mohammad Zakariyya (10). Saat ia berbalik, Khawlah melihat pria itu memegang gunting. Dia lalu menjerit dan pria itu kabur, tapi kembali beberapa menit kemudian.

Baca juga:

Advertising
Advertising

Sebelum Menembaki Jemaah Masjid Kanada, Pelaku Katakan Ini

"Dia kembali memotong hijab saya lagi sebelum tersenyum dan kabur," kata Khawlah.

Setibanya di sekolah Khawlah dan adiknya melihat bagian bawah belakang hijabnya telah terpotong hingga 30 sentimeter.
Ia mengatakan sangat takut pergi ke sekolah.

Ibu Khawlah Saima Samad berada di sisinya saat puterinya berbicara kepada wartawan. Samad berurai air mata saat menggambarkan dia bergegas ke sekolah dan memeluk putrinya setelah kejadian itu.

"Saya senang dia selamat," kata Samad, suaranya pecah. "Saya tidak tahu mengapa dia melakukan itu, tapi ini jelas bukan (karakter) Kanada."

Juru bicara Dewan Sekolah Distrik Toronto Ryan Bird mengatakan kepada CBC Toronto bahwa polisi dan keluarga Khawlah dihubungi segera setelah anak perempuan itu melaporkan apa yang dia alami ke sekolah.

"Mengejutkan mengetahui ada serangan ini," katanya, menambahkan bahwa sekolah akan bekerja sama erat dengan polisi dalam menangani kasus ini sambil memberikan dukungan yang diperlukan bagi siswi terdampak dan keluarganya.

Polisi Toronto sedang menyelidiki insiden tersebut sebagai kejahatan kebencian dan meminta bantuan masyarakat untuk mengidentifikasi penyerang yang digambarkan sebagai orang Asia berperawakan sedang dengan kumis tipis dan kacamata hitam.

Baca juga:

Kanada Tangguhkan Larangan Bercadar di Quebec

Pria itu dikatakan berusia pertengahan 20-an, dan mengenakan kaus hitam bertutup kepala hitam dan celana hitam.

Sejumlah pejabat Kanada mengutuk serangan tersebut.

Wali Kota Toronto John Tory mengatakan ia sangat terkejut atas serangan itu dan menegaskan,”Tidak boleh ada satu pun anak yang takut berjalan ke sekolah di Toronto hanya karena apa yang mereka kenakan.”

Sementara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara mengenai serangan itu dalam cuitan di akun Twitternya.
"Simpati saya untuk Khawlah Noman menyusul serangan pengecut pagi ini di Toronto. Kanada adalah negara yang terbuka dan insiden seperti ini tidak boleh ditoleransi.”

Dalam pidato dalam pidato akhir pertemuan kabinet di London, Ontario, Jumat petang, Trudeau menambahkan,"Saya ingin dia dan keluarganya dan kawan-kawannya dan warga mengetahui bahwa itu bukan Kanada yang sebenarnya."

Berita terkait

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

8 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

8 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

11 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

19 hari lalu

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

Seorang walikota Kanada pernah menjadi gelandangan dan pecandu narkoba. Ia berhasil bangkit dan menjadi pemimpin sebuah kota di Kanada.

Baca Selengkapnya

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

21 hari lalu

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

Laporan Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) menemukan bahwa ada campur tangan Cina dalam dua pemilu terakhir di negara itu.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

22 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

23 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

23 hari lalu

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

Kawasan air terjun Niagara dinyatakan National Geographic sebagai salah satu tempat terbaik untuk melihat gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

26 hari lalu

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

World Central Kitchen menyerukan "investigasi pihak ketiga yang independen" terhadap serangan udara Israel yang menewaskan tujuh stafnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

26 hari lalu

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

Chef Jose Andres mengatakan bahwa serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen di Gaza adalah serangan sistematis

Baca Selengkapnya