TEMPO.CO Kota Quebec - Sedikitnya lima orang tewas ketika sejumlah orang bersenjata menyerbu dan menembaki jemaah di dalam masjid Kota Quebec, Kanada.
Seperti dilaporkan Radio Canada, Senin, 30 Januari 2017, seorang saksi mata yang menolak disebutkan namanya mengatakan salah seorang pelaku sempat meneriakkan “Allahu akbar” sebelum beraksi.
Baca: Teroris Serbu Masjid di Kanada, 5 Tewas
“Pelaku tampaknya memiliki aksen Quebec yang cukup baik,” kata saksi yang turut dalam salat berjemaah di masjid saat serangan terjadi. Saksi ini selamat dari penembakan karena peluru melewati kepalanya.
Sejumlah orang dilaporkan mengalami luka, meski kepolisian Quebec belum menyebutkan jumlah pasti.
Saat insiden terjadi, masjid dipenuhi jemaah laki-laki yang berada di lantai bawah dan jemaah perempuan serta anak-anak di lantai atas. Namun sejumlah anak, paling kecil berusia 3 tahun, turut salat bersama ayahnya di lantai bawah.
Jumlah pelaku serangan juga masih simpang siur. Polisi disebut telah menangkap dua tersangka, seorang di antaranya diduga berusia 27 tahun.
Namun seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa pelaku berjumlah tiga orang. Le Soleil menyebut pelaku menggunakan senapan serbu AK-47 saat beraksi.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengutuk serangan ini. “Rakyat Kanada berduka untuk mereka yang tewas dalam serangan pengecut di masjid Kota Quebec. Dukacita saya bagi keluarga dan para korban,” cuit Trudeau dalam akun Twitter-nya.
Adapun Perdana Menteri Negara Bagian Quebec Philippe Couillard memerintahkan bendera di gedung pemerintah diturunkan setengah tiang.
Meski motif serangan belum diketahui, media lokal menduga penembakan dipicu kebencian terhadap Islam. Pada Juni lalu, sebuah kepala babi diletakkan di luar pintu masjid dengan kertas bertulisan “Bon appétit” atau selamat makan dalam bahasa Prancis.
RADIO CANADA | RUSSIA TODAY | SITA PLANASARI AQUADINI