Rasis, Trump Sebut Haiti dan Afrika Negara Lubang Kotoran

Reporter

Terjemahan

Jumat, 12 Januari 2018 11:23 WIB

Donald Trump. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menuai kontroversi. Dalam pertemuan membahas imigran ilegal dengan anggota parlemen dari kedua partai utama di Gedung Putih pada Kamis waktu setempat, Trump menyebut Haiti, El Salvador dan negara-negara Afrika sebagai “negara-negara lubang kotoran.”

“Mengapa kita menerima orang-orang dari negara-negara lubang kotoran ini,” kata Trump menurut sejumlah sumber kepada The Washington Post, Jumat 12 Januari 2018.

Haiti, El Salvador dan negara-negara Afrika merupakan negara yang dimasukkan dalam proposal perlindungan imigran ilegal oleh para anggota parlemen menjelang kesepakatan undang-undang imigrasi yang baru.

Bahkan, Trump secara khusus menyebut Haiti dan meminta anggota parlemen untuk tidak melindungi mereka.

Baca juga:

Advertising
Advertising

Banding Trump Kalah, AS Tetap Bekukan Kebijakan Imigran

“Mengapa kita butuh lebih banyak warga Haiti,” ujar Trump, seperti dikutip sejumlah sumber yang hadir dalam pertemuan itu. “Keluarkan mereka.”

Trump justru menyarankan agar Amerika Serikat menerima lebih banyak imigran dari sejumlah negara seperti Norwegia. Pertemuan tentang rencana perubahan lotere sistem visa berlangsung sehari setelah ia menjamu Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg pada Rabu lalu.

Pejabat Gedung Putih juga mengatakan bahwa Trump membuka pintu bagi imigran Asia karena merasa mereka memberikan kontribusi kepada perekonomian AS.

Gedung Putih mengeluarkan pernyataan resmi yang tidak membantah pernyataan rasis Trump.

"Sejumlah politikus Washington berjuang untuk negara lain, tetapi Presiden Trump selalu berjuang untuk rakyat Amerika,” kata Wakil Juru Bicara Gedung Putih Raj Shah kepada NBC News.

"Ia akan selalu menolak imigran ilegal yang akan membahayakan warga Amerika yang pekerja keras dan akan mengurangi imigran yang mencari kehidupan lebih baik di AS dengan melalui cara legal.”

Pernyataan kontroversial Trump menuai protes tak hanya dari anggota parlemen Demokrat, rival politiknya, tetapi juga dari internal Republik.

Anggota parlemen Republik dari Utah, Mia Love, memprotes keras pernyataan Trump. Putri dari imigran Haiti ini menyebut pernyataan presiden sebagai,”jahat, memecah belah, elitis dan menjauh dari nilai-nilai kebangsaan.” Ia bahkan menuntut Trump untuk meminta maaf.

Pernyataan keras lain datang dari anggota parlemen Republik asal Florida, Ileana Ros-Lehtinen. Trump, menurut dia, mengabaikan kontribusi ribuan imigran Haiti bagi di Florida maupun AS. “Bahasa seperti itu tak layak dipakai di ruang ganti pakaian, apalagi di Gedung Putih.”

Ini bukan pertama kalinya Trump menggunakan kata-kata kasar terhadap imigran ilegal, terutama dari Haiti. The New York Times melaporkan Trump pernah menyebut imigran Haiti “memiliki AIDS” dalam pertemuan soal imigran pada musim panas 2017.

Menurut the Times, Trump juga membidik imigran Nigeria dalam pertemuan tersebut. “Begitu mereka di AS, mereka tak mau pulang ke gubuk mereka,” ucap Trump. Saat itu Gedung putih membantah keras laporan The Times.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

15 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

14 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

22 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

25 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

29 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

29 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

34 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

39 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

43 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya