Bikin Cuitan Kontroversial, Trump Tidak Diblokir Twitter

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Senin, 8 Januari 2018 17:32 WIB

Cuitan Presiden AS Donald Trump di Twitter.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola jejaring sosial Twitter mengatakan tidak akan memblokir akun para pemimpin dunia meskipun jika pernyataan mereka kontroversial tanpa menyebut nama Presiden Amerika Serikat, Donald Trump,yang dinilai kerap membuat cuitan kontroversial. Ini karena cuitan itu diperlukan untuk membangun dialog publik mengenai isu politik.


Pengumuman ini menanggapi cuitan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada pekan lalu yang menyatakan dia memiliki tombol nuklir lebih besar dan kuat dibandingkan Kim Jong Un, yang sebelumnya mengaku memiliki tombol nuklir di meja kerjanya. Trump juga pernah menjuluki Kim Jong Un sebagai 'Manusia Roket Kecil' dengan maksud mengoloknya karena mengembangkan rudal berbahaya.

Baca: Bantah Alami Gangguan Mental, Trump: Saya Jenius

"Twitter hadir untuk melayani dan mengembangkan percakapan publik secara global. Para pemimpin dunia, yang terpilih lewat proses pemilihan, memainkan peran penting dalam percakapan global itu karena dampak besar yang mereka miliki terhadap masyarakat kita," begitu pernyataan dari Twitter seperti dilansir media Al Arabiya, Sabtu, 6 Januari 2018.

Advertising
Advertising

Baca: Penulis Buku 'Fire and Fury' Yakin Trump Bakal Jatuh, Alasannya?


Manajemen Twitter juga menjelaskan bahwa memblokir tokoh dunia dari Twitter atau menghapus cuitan kontroversial mereka akan menyembunyikan informasi penting yang bisa dilihat publik untuk dibaca dan diperdebatkan.

"Tindakan itu juga tidak akan membuat pemimpin itu diam tapi justru akan mengganggu diskusi penting mengenai ucapan dan tindakan mereka."
Dalam penjelasannya, manajemen Twitter tidak menyebut nama Trump dan sejumlah cuitan kontroversial yang dibuatnya dan menimbulkan kehebohan di media massa dan jagat internet.


Sejumlah aktivis menilai Twitter seharusnya memblokir Trump dan mencuitkan foto kantor Twitter dengan pesan @Jack terlibat. Itu adalah nama akun dari pendiri Twitter Jack Dorsey.


Sekelompok orang yang menyebut dirinya sebagai Resistance SF menuding Dorsey membahayakan dunia dan melanggar aturan internal Twitter karena tidak memblokir Trump.

Pengumuman pada Jumat pekan lalu itu muncul sekitar sebulan setelah Twitter melansir aturan baru untuk menyaring cuitan berisi hasutan dan kebencian di jejaring sosial ini. Aturan itu juga ditujukan untuk memberangus pesan-pesan yang mendukung tindakan kekerasan.


Menurut media Business Insider, kebijakan manajemen Twitter ini menunjukkan adanya perbedaan penerapan aturan antara pengguna biasa dan Trump, yang merupakan seorang Presiden. "Anda bisa jadi tidak setuju dengan cuitan Trump tapi itu cuitan dari Presiden. Sehingga aturannya sedikit berbeda jika cuitan itu dibuat pengguna lain."


Menurut situs CNN, pengelola Twitter juga mempertimbangkan nilai berita dari sebuah cuitan. Ini pernah diucapkan Jack Dorsey dalam wawancara pada April 2017. Argumentasi layak berita ini juga digunakan pengelola Twitter pada September 2017 saat sejumlah pengguna Twitter mengecam cuitan Trump mengenai Korea Utara, yang dinilai pemimpin negara komunis itu sebagai pernyataan perang.


Menurut CNN, sebagian analis menilai bisnis Twitter bakal terdampak jika memblokir akun Trump. Soal ini, pengelola Twitter menjawab bahwa pertumbuhan Twitter tidak dipengaruhi satu akun saja.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

18 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

14 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

22 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

25 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

29 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

30 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

35 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

39 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

44 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya