Trump Cuit Soal Unjuk Rasa Ekonomi, Ini Kata Kemenlu Iran

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Minggu, 31 Desember 2017 12:05 WIB

Usai terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump diketahui memiliki sejumlah kebijkan kontroversial, salah satunya Trump memutuskan AS keluar dari pakta perdagangan internasional Trans Pacific Partnership, yang menjadi program unggulan Presiden Barack Obama. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyoroti aksi unjuk rasa yang telah terjadi beberapa hari terakhir di Iran. Trump menyampaikan pandangannya lewat cuitan di akun Twitternya @realdonaltrump.

“Banyak laporan mengenai unjuk rasa protes damai oleh rakyat Iran yang merasa bosan dengan korupsi rezim dan tindakannya menggelapkan uang bangsa untuk membiayai kegiatan terorisme di luar negeri. Pemerintah Iran harus menghormati hak-hak rakyatnya, termasuk hak untuk mengekspresikan diri mereka. Dunia menonton!,” kata Trump pada Sabtu, 30 Desember 2017 waktu setempat.


Baca: Nama Donald Trump Bakal Jadi Nama Stasiun di Yerusalem

Suasana aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa terkait krisis ekonomi, di Teheran, Iran, 30 Desember 2017. AP PHOTO

Advertising
Advertising

Tak ayal, cuitan Trump ini dikritik Kementerian Luar Negeri Iran. “Rakyat Iran tidak menganggap penting Trump,” kata Baham Ghasemi, juru bicara Iran. “Bangsa Iran yang kuat tidak membuang waktu mereka dengan oportunis dan pejabat Amerika yang suka melontarkan pernyataan untuk campur tangan.”

Baca: Uskup Liverpool Kritik Tokoh Agama AS Pendukung Trump

Seperti diberitakan ribuan orang turun ke jalan di sejumlah kota di Iran dimulai pada Kamis lalu di Kota Mashad, yang merupakan kota kedua terbesar di Iran dan juga sebagai lokasi tempat ibadah suci para peziarah Syiah.

Protes ini sepertinya dipicu oleh unggahan di sosial media dan kenaikan harga bahan pokok seperti telur, dan daging. Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan antipemerintah yang meminta Presiden Iran Hassan Rouhani untuk mundur.

Unjuk rasa ini berlanjut pada Sabtu, 30 Desember 2017 namun dengan jumlah peserta yang berkurang dan jumlah petugas keamanan yang bertambah. Dua orang dikabarkan tewas tertembak oleh petugas keamanan pada Sabtu dalam unjuk rasa terbesar sejak 2009. Informasi ini menyebar di sosial media dan belum terverifikasi.

Pengunjuk rasa menyuarakan kekecewaan terhadap kinerja ekonomi yang dinilai stagnan, korupsi dan biaya mahal keterlibatan Iran di konflik Suriah dan Lebanon. Uniknya sejumlah pengunjuk rasa meneriakkan nama Shah Iran, yang digulingkan lewat Revolusi Islam Iran pada 1979 juga dengan tudingan korupsi.

Pada Sabtu kemarin, kelompok pengunjuk rasa pro pemerintah Iran menggelar aksinya. Sekitar 4000 orang turun ke jalan mendukung pemerintah Presiden Rouhani.

Media NBC News melansir efek dari cuitan Trump soal dukungannya kepada unjuk rasa ekonomi ini. Terlebih banyak pihak di Iran merasa skeptis dengan Trump yang menolak meratifikasi perjanjian nuklir 2015. Dan pemerintah Iran menuding unjuk rasa ini ditunggangi kepentingan asing.

“Kelompok kontra-revolusi dan media asing terus berupaya menyalah-gunakan isu ekonomi dan masalah kesejahteraan untuk mendesak izin terjadinya pertemuan-pertemuan yang melanggar hukum dan bisa menimbulkan kekacauan,” begitu dilansir media televisi negara pada Sabtu. Cuitan Trump soal demo ekonomi di Iran menjadi pemberitaan media internasional.

NBC NEWS | TELEGRAPH | AL JAZEERA

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

13 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

22 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

24 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

28 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

29 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

34 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

38 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

43 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

50 hari lalu

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.

Baca Selengkapnya