Eks Direktur CIA Sebut Trump Narsis dan Pendendam Soal Yerusalem?

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Sabtu, 23 Desember 2017 11:09 WIB

John Brennan. REUTERS/Gary Cameron

TEMPO.CO, Washington DC – Sikap Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengancam negara pendukung resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa soal status Yerusalem dengan pengurangan bantuan keuangan, dikecam mantan Direktur Dinas Intelejen AS (CIA), John Brennan.

Lewat akun Twitternya @JohnBrennan, yang terverifikasi, Brennan mencuit,”Ancaman pemerintahan Trump akan membalas terhadap bangsa-bangsa yang menggunakan hak kedaulatannya di PBB untuk melawan posisi AS mengenai Kota Yerusalem sudah lebih dari keterlaluan.”

Baca: Trump Ancam Potong Dana Bantuan Jelang Voting Status Yerusalem

Brennan menambahkan lewat cuitan sama,”Itu menunjukkan @realdonaldtrump berharap loyalitas buta dan penyerahan diri dari setiap orang---Ini kualitas yang bisa ditemukan dari otokrat narsis dan pendendam.” Cuitan kecaman ini adalah cuitan kedua Brennan pada Kamis, 21 Desember 2017, dari dua cuitan yang dibuatnya sejak aktif di Twitter. Beberapa media AS seperti Newsweek dan Huffington Post melansir berita ini.

Advertising
Advertising

Baca: Paus Fransiskus dan Raja Abdullah Bertemu Soal Status Yerusalem

Kecaman Brennan ini terkait pernyataan Trump mengenai negara-negara anggota PBB yang menolak keputusan AS soal status Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

“Mereka menerima ratusan juta hingga miliaran dolar dan mereka memvoting melawan kita. Kita akan melihat hasil voting itu. Biarkan mereka voting melawan kita. Kita akan berhemat banyak. Kita tidak peduli," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Kamis, 21 Desember 2017.

Hubungan Trump dan Brennan memang diketahui kurang baik. Trump meragukan hasil temuan CIA dibawah pimpinan Brennan soal keterlibatan Rusia dalam pemilihan Presiden AS 2016 untuk mendukung dan memenangkan Trump. Trump juga menyerang integritas Brennan secara terbuka dengan menyebutnya sebagai bagian dari political hacks (tipuan politik) untuk menyerang Trump dengan isu intervensi Rusia dalam kemenangan Trump pada pilpres 2016. Sebaliknya, Brennan pernah menyebut Trump sebagai orang yang layak dibenci.

Namun, kecaman senada juga datang dari mantan Direktur CIA bidang Pusat Kontraterorisme, Phil Mudd. Dalam wawancara dengan CNN dan dilansir media The Independent, Mudd mengatakan pernyataan Trump itu serupa dengan 'pelacuran diplomasi'.

“Kita seperti mengatakan kepada orang-orang,’Kecuali Anda voting dukung saya, kami tidak akan beri Anda uang. Dan jika hati Anda tidak setuju dengan kebijakan Amerika, kami tidak akan dukung kamu dengan bantuan keuangan.”

Terkait pembahasan isu Yerusalem di PBB, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, juga melontarkan ancaman akan melaporkan nama-nama negara yang mendukung resolusi besutan Mesir. Trump mengaku suka dengan pernyataan Haley ini.

Resolusi yang melarang perubahan status Kota Yerusalem dan komposisi demografinya ini akhirnya didukung 128 anggota PBB dengan sembilan menolak. Sebanyak 22 anggota Uni Eropa mendukung resolusi itu termasuk Inggris dan Perancis, yang merupakan pemegang hak veto di DK PBB dan negara sekutu AS. Jerman yang biasanya absen dalam voting terkait Israel kali ini justru ikut voting mengecam langkah AS. Sejumlah negara penerima bantuan AS seperti Mesir, Afganistan dan Irak juga ikut mengecam keputusan Trump soal Yerusalem. 35 negara tidak menggunakan haknya alias abstain dan 21 negara lainnya tidak hadir pada saat pemungutan suara.

TWITTER | NEWSWEEK | CNN | THE INDEPENDENT | HUFFINGTONPOST

Berita terkait

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

32 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

38 hari lalu

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Senin 25 Maret 2024 diawali Israel menghalangi ribuan umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma

Baca Selengkapnya

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

39 hari lalu

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

Israel dilaporkan menghalangi umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma di Yerusalem.

Baca Selengkapnya

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

52 hari lalu

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

Juru bicara PBB berkomentar tentang insiden pasukan Israel menghalangi warga Palestina untuk salat Tarawih di Masjid Al Aqsa.

Baca Selengkapnya

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

53 hari lalu

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

Ketika warga Palestina bersiap menyambut Ramadan, banyak yang khawatir pihak keamanan dan kelompok sayap kanan Israel akan memicu kerusuhan.

Baca Selengkapnya

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

7 Februari 2024

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

Presiden Argentina Javier Milei mengumumkan rencana merelokasi kantor kedutaan besar Argentina di Tel Aviv ke Yerusalem

Baca Selengkapnya

Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

28 Desember 2023

Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

Pemukim Israel juga menjadikan umat Kristen Palestina sasaran serangan dan pelecehan, yang berada di tanah Palestina sejak lebih dari 2.000 tahun.

Baca Selengkapnya

Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

30 November 2023

Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

Kakak adik asal Palestina menembaki halte bus di Yerusalem saat gencatan Hamas Israel diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

30 November 2023

Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

Kontak senjata terjadi di Yerusalem, Tepi Barat, beberapa saat setelah Hamas dan Israel sepakat memperpanjang gencatan senjata satu hari

Baca Selengkapnya

Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

18 November 2023

Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

Hamas mengatakan kehilangan kontak dengan beberapa kelompok yang bertanggung jawab atas keselamatan sandera di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya