Hasil Pemilu Madrid: Catalonia Merdeka dari Spanyol

Jumat, 22 Desember 2017 20:15 WIB

Pendukung partai pro-kemerdekaan Catalan merayakan kemenangan partai pro-kemerdekaan Catalan dalam pemilu regional Calonia. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta -Pemimpin Catalonia di pengasingan, Carles Puigdemont mengumumkan kemerdekaan Catalonia dari Spanyol setelah menang suara mayoritas dalam pemilihan regional yang digelar atas keputusan Madrid kemarin, 21 Desember 2017.

Puigdemont yang saat ini berstatus eksil di Brussels, Belgia mengaku telah menerima pesan dari para pendukungnya di Catalonia tentang kemenangan yang disambut meriah warga Catalonia yang sudah lama menginginkan merdeka dari Spanyol.

Baca: Catalonia Putuskan untuk Merdeka

Dari hasil penghitungan suara, seperti dikutip dari Al Jazeera, parlemen Catalonia memenangkan 70 kursi dari persyaratan 68 kursi sebagai mayoritas.

Partai yang didirikan Puigdemont dan beberapa partai pendukung kemerdekaan Catalonia memenangkan 70 kursi. Rinciannya, partai Puigdemont, Bersama untuk Catalonia meraih 34 kursi, Republik Kiri Catalonia meraih 32 kursi, dan partai kiri jauh anti-kapitalis yakni Persatuan Kandidat Populer meraih 4 kursi.

Orang-orang melambaikan bendera estelada di Barcelona, Spanyol, 27 Oktober 2017. Parlemen daerah Catalonia mengeluarkan sebuah mosi untuk mendirikan sebuah Republik Catalan yang independen. AP

Baca: Rakyat Catalonia Tak Gentar Diultimatum Spanyol

Adapun partai Warga Negara anti-independen, yang menolak kemerdekaan Catalonia meraih 37 kursi. Partai Populer yang mendukung Perdana Menteri Rajoy hanya memenangkan 3 kursi dari pemilihan parlemen sebelumnya, yakni 11 kursi.

Sebanyak 90 persen penduduk Catalan memilih merdeka dari Spanyol.

Advertising
Advertising

Berdasarkan hasil pemilihan itu, kata Puigdemont, Spanyol harus mengizinkannya kembali pulang ke Spanyol dengan jaminan tidak ditangkap. Ia juga mendesak pembebasan semua tahanan yang dituding separatis setelah mendeklarasikan kemerdekaan Catalonia setelah hasil pemilihan umum tanpa restu Madrid pada 27 Oktober lalu.

Baca: Baru Finlandia dan Yunani Akui Kemerdekaan Catalonia

Dia juga menyebut hasil penghitungan suara menampar wajah Perdana Menteri Mariano Rajoy yang memerintahkan pemilihan digelar kemarin setelah memecat Puigdemont dari jabatannya sebagai pemimpin daerah otonomi khusus Catalonia.

"Sekarang, perlu untuk memperbaiki dan memulihkan. Rumus bhawa Rajov berjualan di Eropa telah gagal. Biarkan mereka mengingat," kata Puigdemont melalui akun Twitternya.

Sekalipun mengkritik Rajoy, namun Puigdemont membuka pintu untuk berbicara tentang kemerdekaan Catalonia dari Spanyol yang tak perlu dipersengketakan lagi.

Catalonia, daerah otonomi khusus di Spanyol, merupakan daerah kaya raya. Populasi penduduknya sekitar 7,5 juta. Jumlah penduduknya 15 persen dari total populasi Spanyol dan menyumbang 20 persen bagi perekenomian negara itu.

Berita terkait

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

4 hari lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

5 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

7 hari lalu

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.

Baca Selengkapnya

Spanyol Buka Kembali Penyelidikan Spyware Israel yang Memata-matai PM Pedro Sanchez

9 hari lalu

Spanyol Buka Kembali Penyelidikan Spyware Israel yang Memata-matai PM Pedro Sanchez

Pengadilan Tinggi Spanyol membuka kembali penyelidikan atas penggunaan perangkat lunak Pegasus milik perusahaan intelijen siber Israel, NSO Group.

Baca Selengkapnya

SMP Al Azhar BSD Maju di Sea Sun International Spanyol, Apa Itu Festival Sea Sun International?

9 hari lalu

SMP Al Azhar BSD Maju di Sea Sun International Spanyol, Apa Itu Festival Sea Sun International?

Sea Sun International adalah kompetisi seni internasional tahunan di Spanyol

Baca Selengkapnya

Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

11 hari lalu

Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.

Baca Selengkapnya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Peta Online, Ini Alasannya

13 hari lalu

Barcelona Hapus Rute Bus dari Peta Online, Ini Alasannya

Selama bertahun-tahun, penduduk lingkungan La Salut di Barcelona harus berebut bus dengan banyak wisatawan.

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Palestina, Ini Alasan Irlandia Mengakui Negara Palestina

17 hari lalu

Dekat dengan Palestina, Ini Alasan Irlandia Mengakui Negara Palestina

Irlandia selangkah lebih dekat mengakui negara Palestina. Perdana Menteri Irlandia Simon Harris pun menyatakan ingin melakukannya bersama Spanyol dkk.

Baca Selengkapnya

4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

19 hari lalu

4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

Destinasi Wisata di Kepulauan Canary terus diserbu turis, membuat warga lakukan aksi mogok makan. Berikut 4 tujuan wisata unggulan di sana.

Baca Selengkapnya

Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

19 hari lalu

Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

Warga Kepulauan Canary lakukan mogok makan akibat membludaknya turis. Begini profil Kepulauan Canary di wilayah Spanyol.

Baca Selengkapnya