Semarak Natal di Bethlehem Meredup terkait Status Yerusalem

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Kamis, 21 Desember 2017 12:01 WIB

Warga melakukan selfie didepan pohon Natal di Bethlehem, Tepi Barat, 19 Desember 2017. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Bethlehem -- Keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk mengakui status Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel berdampak langsung pada suasana menjelang perayaan Natal di Kota Bethlehem.

Para penjual berbagai kebutuhan liburan dan Natal di kota ini mengatakan penjualan mereka menurun akibat berbagai aksi protes atas keputusan Trump soal status Kota Yerusalem.

Baca: Kamis, PBB Gelar Sidang Istimewa Bahas Status Kota Yerusalem

Suasana protes ini juga terlihat di Kota Bethlehem dalam bentuk pemasangan spanduk berisi pernyataan Kota Yerusalem merupakan milik bangsa Palestina. Spanduk ini dipasang di Manger Square sebagai latar dari siaran televisi bertema Natal, yang disiarkan secara global.

Advertising
Advertising

Sejumlah pengunjung berdoa disebuah Gereja di Bethlehem, Tepi Barat, 19 Desember 2017. REUTERS/Ammar Awad

Baca: AS Veto Draf Resolusi DK PBB Soal Status Yerusalem, Kenapa?


Para pedagang suvenir di Manger Square, yang bersebelahan dengan Church of the Nativity atau kelahiran Yesus, mengeluhkan turunnya penjualan mereka. Mereka berjualan suvenir dari kayu tapi pembeli belum juga ada hingga sore.

Ini juga dialami pedagang jus buah, Mahmoud Salahat, yang mengatakan,"Para warga Palestina berkewarganegaraan Israel kebanyakan menjauh dari Bethlehem selama dua pekan terakhir karena khawatir terkena maasalah di jalan-jalan, yang kerap menjadi arena unjuk rasa.


Hotel Jacir Palace, yang merupakan hotel mewah dengan 250 kamar di Bethlehem, juga mengalami langsung dampak konflik antara warga Palestina dan pasukan Israel, yang kembali muncul dua pekan terakhir pasca keputusan Trump.


Manajer Umum Hotel Jacir Palace, Marwan Kittani, mengatakan hotel ini telah penuh dipesan untuk perayaan Natal tapi sekarang kesulitan untuk buka. "Saya harus mengecek apakah hotel bisa buka dari hari ke hari," kata dia.


Musim liburan Natal menjadi magnet kedatangan turis di wilayah Palestina, dengan 2,7 juta pengunjung pada 2017 atau naik sekitar 400 ribu dibandingkan tahun lalu. Pejabat Kementerian Wisata Palestina, Jiries Qumsieh, mengatakan ada 4000 hotel di wilayah Palestina dengan 90 persen dipesan untuk perayaan Natal.

Kultur di Palestina, yang mayoritas Muslim, cenderung berhubungan dekat dengan minoritas Kristen, seperti dicontohkan pemimpin PLO, Yasser Arafat, dan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Keduanya kerap mengikuti misa Natal di Church of the Nativity, yang disiarkan secara langsung.


Pada tahun ini, dua spanduk besar terpasang di Manger Square menyusul keputusan Trump soal status Kota Yerusalem. Spanduk itu bertuliskan,"Kota Yerusalem akan selalu menjadi ibu kota abadi Palestina."


Pada pekan lalu, belasan pengunjuk rasa berkumpul di Manger Square, Bethlehem, dekat pohon Natal. Mereka memegang lilin dan foto Wakil Presiden AS, Mike Pence, dan Jason Greenblatt, anggota tim Timur Tengah besutan Trump. Mereka mengatakan menyambut kedatangan utusan perdamaian dan bukan perang terkait status Kota Yerusalem. Aktivis Munther Amira, yang mengorganisasi unjuk rasa ini, mengatakan akan menyebarkan pesan perdamaian kepada para pengunjung perayaan Natal di sini.

Pence membatalkan dua kali rencana kunjungan ke Palestina dan Israel, yang rencananya dilakukan pada pekan ini. PBB juga akan menggelar Sidang Umum Istimewa pada Kamis, 21 Desember 2017 untuk membahas soal status Kota Yerusalem.

AL JAZEERA | GUARDIAN | REUTERS

Berita terkait

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

27 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

33 hari lalu

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Senin 25 Maret 2024 diawali Israel menghalangi ribuan umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma

Baca Selengkapnya

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

34 hari lalu

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

Israel dilaporkan menghalangi umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma di Yerusalem.

Baca Selengkapnya

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

46 hari lalu

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

Juru bicara PBB berkomentar tentang insiden pasukan Israel menghalangi warga Palestina untuk salat Tarawih di Masjid Al Aqsa.

Baca Selengkapnya

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

48 hari lalu

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

Ketika warga Palestina bersiap menyambut Ramadan, banyak yang khawatir pihak keamanan dan kelompok sayap kanan Israel akan memicu kerusuhan.

Baca Selengkapnya

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

7 Februari 2024

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

Presiden Argentina Javier Milei mengumumkan rencana merelokasi kantor kedutaan besar Argentina di Tel Aviv ke Yerusalem

Baca Selengkapnya

Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

28 Desember 2023

Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

Pemukim Israel juga menjadikan umat Kristen Palestina sasaran serangan dan pelecehan, yang berada di tanah Palestina sejak lebih dari 2.000 tahun.

Baca Selengkapnya

Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

30 November 2023

Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

Kakak adik asal Palestina menembaki halte bus di Yerusalem saat gencatan Hamas Israel diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

30 November 2023

Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

Kontak senjata terjadi di Yerusalem, Tepi Barat, beberapa saat setelah Hamas dan Israel sepakat memperpanjang gencatan senjata satu hari

Baca Selengkapnya

Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

18 November 2023

Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

Hamas mengatakan kehilangan kontak dengan beberapa kelompok yang bertanggung jawab atas keselamatan sandera di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya