Wanita Amerika Diadili Gunakan Bitcoin untuk Danai Teroris ISIS

Jumat, 15 Desember 2017 12:59 WIB

Bitcoin (virtual currency) coins. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita di Long Island, Amerika Serikat ditangkap setelah didakwa melakukan pencucian bitcoin dan cryptocurrencies lainnya untuk membantu kelompok teroris ISIS.

Jaksa penuntut pada Kamis, 14 Desember 2017, mengatakan Zoobia Shahnaz, 27 tahun, kelahiran Brentwood, ditahan tanpa jaminan dengan tuduhan melakukan kecurangan bank dan berkomplot untuk melakukan pencucian uang. Shahnaz lahir di Pakistan dan bekerja sebagai teknisi laboratorium di sebuah rumah sakit di Manhattan, Amerika Serikat.

Baca: Melonjak 15 Kali Lipat, Ini 5 Alasan Bitcoin Harus Diwaspadai

Meski tidak memiliki riwayat kriminal yang diketahui, namun menurut jaksa, sejak Maret 2017 Shahnaz dengan curang memperoleh lebih dari US$ 85.000 melalui pinjaman bank dan kartu kredit untuk membeli bitcoin dan alat pembayaran kripto lainnya secara online.

"Dia kemudian membuat beberapa transaksi kawat ke individu dan entitas samar di Pakistan, Cina dan Turki, yang dirancang untuk menghindari persyaratan pelaporan transaksi dan menyembunyikan identitas, sumber dan tujuan uang yang diperoleh secara tidak sah," demikian isi dakwaan pengadilan seperti dilansir Time pada 15 Desember 2017.

Baca: Malaysia Vonis WNI 19 Tahun Penjara karena Promosikan ISIS

Shahnaz didakwa mengakses banyak situs propaganda dan pesan ISIS. Pada Januari 2016, dia sempat pergi ke Yordania untuk menjadi sukarelawan dengan Perhimpunan Medis Amerika Syria. Dia kemudian kembali ke Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Jaksa mengatakan, Shahnaz berhenti dari pekerjaannya pada Juni 2017 tanpa memberitahu keluarganya dan dihentikan oleh pihak berwenang di Bandara Internasional John F. Kennedy pada Juli saat mencoba terbang ke Islamabad, Pakistan. Rute penerbangannya termasuk singgah di Istanbul, Turki, sebuah titik masuk yang sama bagi individu yang mencoba bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah.

Baca: Petani Temukan Kuburan Massal Korban Pembantaian ISIS di Irak

Namun, pengacara tergugat, Steve Zissou, mengatakan, Shahnaz mengirim uang ke luar negeri untuk membantu pengungsi Suriah.

"Apa yang dia lihat membuatnya mencurahkan perhatian untuk mengurangi penderitaan banyak pengungsi Suriah dan semua yang dia lakukan adalah untuk tujuan itu," kata Zissou di luar gedung pengadilan.

Shahnaz terancam dihukum 20 tahun penjara atas dakwaan pencucian uang dan 30 tahun untuk tuduhan penipuan bank.

Mata uang virtual seperti Bitcoin dinilai potensial menciptakan daya tarik bagi para penjahat cyber, pelaku money laundering dan berbagai jenis kejahatan lainnya. Selain rentang dimanfaatkan penjahat cyber, nilai Bitcoin pun selalu berfluktuasi. Meski demikian, Bitcoin saat ini menjadi cryptocurrency paling beken yang beredar di dunia maya.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving

17 hari lalu

Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving

Akademi Crypto gelar event kripto terbesar di dunia yakni Road to Bitcoin Halving yang digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu, 7 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya