Turki: Dunia Harus Mengakui Yerusalem Timur Ibu Kota Palestina

Rabu, 13 Desember 2017 17:20 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato dengan latar belakang monumen peringatan korban kudeta militer di Ankara, Turki, 16 Juli 2017. Ratusan ribu warga menghadiri peringatan kudeta militer yang terjadi pada 15 Juli 2016. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Turki meminta kepada masyarakat dunia mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina. Pemintaan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Turki ketika berpidato dalam KTT Islam di Istanbul, Rabu, 13 Desember 2017, menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebaai ibu kota Israel.

"Pertama, negara Palestina harus diakui oleh seluruh negara di dunia. Kita semua harus berjuang mendapatkan pengakuan tersebut," kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, di depan para peserta KTT Islam, Rabu.Wakil Presiden Jusuf Kalla tertawa saat bersiap menerima kunjungan kehormatan dari Deputi Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus (kiri) di sela-sela KTT LB Ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di JCC, Jakarta, 7 Maret 2016. ANTARA FOTO/OIC-ES2016

Baca: Ini Ancaman Turki Jika AS Akui Yerusalem sebagai ibukota Israel

Dia melanjutkan, "Kita harus mendorong negara-negara lain mengakui negara Palestina sama seperti 1967 dengan ibu kota Yerusalem Timur," ujarnya.

Yerusalem diakui menjadi tempat lahirnya tiga agama Yahudi, Kristen dan Islam. Kota yang menjadi tempat suci ketiga selain Mekah dan Madina bagi umat Islam itu adalah sumber konflik Palestina-Israel.

Advertising
Advertising

Israel mencaplok Yerusalem Timur pada perang Timur Tengah pada 1967. Belakang, kota itu dianeksasi Israel meskipun tidak diakui oleh dunia internasional.

Pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember 2017 pekan lalu telah memantik kemarahan umat Islam dan negara-negara Arab.Presiden Turki Tayyip Erdogan bertemu dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud di Jeddah, Arab Saudi, 23 Juli 2017. Kayhan Ozer/Presidential Palace/Handout via REUTERS

Baca: Soal Yerusalem, Turki Ancam Israel Putuskan Hubungan Diplomatik

Menurut Turki, keputusan Amerika Serikat tersebut dapat menjerumuskan dunia ke dalam perang tanpa akhir.

Turki mengundang para pemimpin Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang beranggotakan 50 negara untuk sebuah pertemuan di Istanbul, Rabu. Pertemuan itu dimaksudkan untuk merumuskan tangapan terhadap keputusan Trump.

Berita terkait

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

2 jam lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

8 jam lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

9 jam lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

22 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

1 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

1 hari lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya