Protes Status Yerusalem Meluas, Israel Tutup Pusat Perbelanjaan

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Minggu, 10 Desember 2017 10:41 WIB

Seorang pemuda Palestina melemparkan batu menggunakan ketapel kearah pasukan Israel saat bentrokan yang disebut "day of rage" di perbatasan Gaza-Israel, 8 Desember 2017. Bentrokan ini terjadi karena Presiden Trump memutuskan Yerusalem jadi ibukota Israel. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Yerusalem – Aksi protes menolak keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai status Kota Yerusalem meluas di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza.

Warga Palestina menggelar unjuk rasa menolak keputusan Trump pada Sabtu, 9 Desember 2017, bersamaan dengan digelarnya pertemuan para pemimpin Palestina untuk membahas isu Yerusalem.

Baca: Ini 9 Resolusi PBB Soal Yerusalem yang Dilanggar Trump

Di Yerusalem Timur, pasukan Israel menembakkan granat dan gas air mata saat mereka merangsek ke arah sekitar seratus pengunjuk rasa damai di Kota Salah Eddin, yang merupakan kota pusat belanja di kawasan ini. Sebagian pasukan Israel ini menaiki kuda.

Baca: Yahudi Ortodoks Protes Keputusan Trump Soal Yerusalem

Pasukan Israel menahan 13 orang Palestina. Sekitar 12 orang lainnya terluka karena dipukuli dan didorong pasukan Israel. Pasukan ini juga menahan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Palestina, Jihad Abu Zneid, yang merupakan seorang perempuan.

Kepada Al Jazeera, sebelum penangkapan, Abu Zneid mengatakan dia tidak akan menyerah. "Ini negara kami dan kami akan menyelamatkannya," kata Zneid. "Kami akan menyelamatkan ibu kota negara kami dan kedaulatannya di sini di Yerusalem."

Menurut laporan Al Jazeera, sejumlah kerusuhan terjadi di Yerusalem Timur setelah pasukan Israel memblokade sekelompok kecil pemrotes yang hendak melakukan aksi jalan.

"Mulainya itu adalah sebuah aksi damai, sejumlah orang ingin memastikan suara mereka didengar," begitu laporan Al Jazeera. "Tapi jalan mereka diblokade dan mereka dipaksa mundur oleh polisi dan tentara Israel yang beralasan pengunjuk rasa tidak memiliki izin."

Sebagian pasukan berkuda Israel maju ke arah pengunjuk rasa dan memukuli pengunjuk rasa menggunakan cambuk kuda. "Peristiwa ini cukup mengerikan. Menyaksikan kuda-kuda ini melaju ke arah para pengunjuk rasa," kata Alan Fisher, jurnalis Al Jazeera.

Pasukan Israel juga menutup toko-toko yang buka serta menyita bendera serta poster dari para pengunjuk rasa. Di Kairo, menteri luar negeri dari negara-negara Arab meminta Trump untuk membatalkan keputusannya mengenai status Yerusalem.

"Pengumuman itu pelanggaran berbahaya terhadap hukum internasional dan tidak memiliki dampak hukum," begitu pernyataan Liga Arab seusai pertemuan selama beberapa jam oleh semua anggotanya di Kairo, Mesir, seperti dilansir Reuters, 10 Desember 2017.

Seperti diberitakan, Presiden AS Donald Trump mengumumkan sikap pemerintahannya yang mengakui Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu, 6 Desember 2017. Trump juga mengatakan akan memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Kota Yerusalem.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pemerintahannya menyambut baik sikap pemerintah Trump ini. Menurut dia, ini merupakan pengakuan terhadap sejarah dan masa kini dari Yerusalem.

Namun keputusan ini menimbulkan kritik hingga penolakan dari berbagai kalangan. Negara-negara Arab meminta Trump membatalkan keputusannya soal Yerusalem karena dinilai bisa mengganggu proses perdamaian antara Israel dan Palestina.

AL JAZEERA | REUTERS | NY TIMES

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

12 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

23 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

30 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

32 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

34 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

35 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

35 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya