Sekjen PBB Guterres Kritik Keputusan Trump Soal Yerusalem

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Kamis, 7 Desember 2017 08:56 WIB

Sekjen PBB, Antonio Guterres. REUTERS

TEMPO.CO, New York - Keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk mengakui Kota Yerusalem sebagai ibukota Israel mendapat tanggapan dari berbagai tokoh dunia.


Paus Francis dikabarkan mengatakan,"Saya tidak bisa tetap diam soal ini." Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, mengungkapkan kekhawatiran besar atas keputusan itu.

Baca: Trump Umumkan Yerusalem sebagai Ibukota Israel

"Saya mengkritik setiap tindakan unilateral yang bisa membahayakan prospek perdamaian untuk Israel dan Palestina," kata Guterres, yang menanggapi pidato Trump dalam hitungan menit, di Ruang Dewan Keamanan PBB di New York, Rabu, 6 Desember 2017, waktu setempat.

Advertising
Advertising

Baca: Donald Trump: Kedutaan Amerika Serikat Pindah ke Yerusalam


Guterres mengatakan Yerusalem merupakan isu status final yang harus diseelesaikan lewat proses negosiasi antara dua pihak berdasarkan resolusi Dewan Keamanan dan resolusi dari Sidang Umum PBB. "Sambil memperhatikan pertimbangan-pertimbangan dari Palestina dan Israel," kata Guterres.


Guterres juga mengatakan pada masa yang penuh kekhawatiran ini,"Saya ingin menegaskan bahwa tidak ada alternatif terhadap solusi dua negara. Tidak ada rencana B."


Seperti diberitakan, Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan status Kota Yerusalem sebagai ibukota dari Israel dalam pidato di Gedung Putih, 6 Desember 2017.


Trump meminta semua pihak bersikap tenang dan tidak terpancing tindakan yang bisa mengganggu keamanan. Dia juga mengatakan bersedia untuk memfasilitasi proses perdamaian antara Israel dan Palestina.


Trump juga menyebut akan memindahkan kedutaan besar AS di Tel Aviv ke Yerusalem. Menurut dia, proses ini sudah berjalan. Namun Trump juga dikabarkan menandatangani penundaan pemindahan hingga enam bulan ke depan menunggu rampungnya gedung kedubes dan perumahan bagi para staf. Pejabat AS mengatakan proses pemindahan Kedubes bakal membutuhkan waktu beberapa tahun.


Sebelumnya, media Israel, Haaretz, mengatakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyambut baik rencana pengumuman ini. Dia menyebut ini sebagai pengakuan atas realitas sejarah dan masa kini mengenai Yerusalem.


Para pemimpin Arab termasuk Turki, sebelumnya, telah meminta agar Trump mengurungkan niatnya ini. Mereka menyebut keputusan Trump itu berbahaya dan bisa mengganggu stabilitas kawasan Timur Tengah dan proses perdamaian antara Palestina dan Israel.


NEW YORK TIMES | HAARETZ | REUTERS

Berita terkait

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

27 menit lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

8 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

8 jam lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

9 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

2 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

2 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

4 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

4 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya