Warga Palestina Menentang Kedubes Amerika Serikat di Yerusalem

Editor

Budi Riza

Kamis, 7 Desember 2017 06:15 WIB

Masyarakat Palestina mengibarkan bendera saat merayakan pelepasan semua alat pengaman di pintu masuk masjid oleh Israel di Yerusalem, 27 Juli 2017. Setelah adanya demonstrasi massa dan protes oleh otoritas agama Islam, akhirnya dibuka kembali. REUTERS/Muammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Palestina turun ke jalan di daerah Jalur Gaza memprotes keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Laporan Al Jazeera, Rabu, 6 Desember 2017, menyebutkan, ratusan orang ambil bagian dalam aksi jalanan di Kota Gaza, Rabu. Mereka membawa spanduk berisi kalimat penolakan terhadap rencana Trump ini.

Baca: Soal Yerusalem, Turki Ancam Israel Putuskan Hubungan Diplomatik

Lebih dari 5.000 wanita dari Israel dan wilayah Palestina melakukan long march ke Yerusalem. dw.com

"Aksi tersebut pecah hanya beberapa jam setelah Amerika Serikat menyatakan akan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem," tulis Al Jazeera.

Advertising
Advertising

Keputusan Amerika Serikat, yang disampaikan kepada publik pada pukul 18.00 GMT pada Rabu, itu mendapat kecaman internasional. Berbicara kepada Al Jazeera, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, mengatakan keputusan Trump itu sebagai sebuah agresi yang mencolok.

"Keputusan ini adalah sebuah perjudian yang tidak diperhitungkan atas reaksi kaum muslim, Palestina dan dunia Arab yang tidak terbatas," ucapnya.

Seorang pejalan kaki berjalan melewati kedutaan besar Amerika Serikat di Tel Aviv, Israel, Senin (5/8). Penutupan kantor kedutaan AS di Timur Tengah dan Afrika diperpanjang seminggu sebagai tindakan pencegahan setelah al Qaeda mengeluarkan ancaman pada hari Minggu (4/6). REUTERS/ Nir Elias

"Kami meminta keputusan Trump dihentikan sepenuhnya sebab ini akan mengantarkan pada awal transformasi yang mengerikan. Tidak hanya di wilayah Palestina tetapi juga di wilayah lainnya secara keseluruhan. Keputusan ini berarti pengumuman resmi berakhirnya akhir proses perdamaian."

Baca: Amerika Serikat Masih Berat Pindahkan Kedutaannya ke Yerusalem

Laporan Al Jazeera dari Gaza mengatakan, rakyat Palestina tidak perlu menunggu pengumuman dan secara spontan mereka menentang rancana pemindahan kedutaan Amerika Serikat itu.

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

8 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

9 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

10 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

11 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

11 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

11 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

12 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

13 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

15 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya