Larangan Masuk AS Ala Trump Diprotes Keluarga Imigran

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Rabu, 6 Desember 2017 13:15 WIB

Orang membawa poster saat unjuk rasa menentang kebijakan travel ban Presiden Donald Trump dari tujuh negara mayoritas Muslim, di New York Times Square, 19 Februari 2017. AP/Andres Kudacki

TEMPO.CO, Nashville -- Kebijakan terakhir Presiden Donald Trump terkait pelarangan masuk (travel ban) ke Amerika Serikat membuat keluarga dari enam negara tidak bisa bergabung dengan keluarga mereka yang telah menjadi warga negara di AS.


Ini membuat sejumlah kelompok advokasi publik di Middle Tennessee mencoba membantu keluarga imigran dan menggugat kebijakan pelarangan itu.

Baca: Mahkamah Restui Trump Larang Masuk Warga dari 6 Negara Muslim

Ini merupakan versi ketiga dari kebijakan larangan masuk itu dan mendapat gugatan di pengadilan. Para pekerja yang mendapat dukungan dari kelompok penyokong imigran berharap aturan itu akan ditolak pengadilan.

Advertising
Advertising

Baca: Teror di Mesir, Trump Angkat Isu Larangan Masuk 6 Negara Muslim


"Ketika orang tua saya datang kemari, mereka datang ke Nashville pada 1970," kata Sabina Mohyuddin kepada media News 4. Sabina beremigrasi dari Bangladesh. "Orang tua saya bisa mensponsori anggota keluarga seperti bibi dan paman untuk bisa datang ke AS."


Menurut Sabina,"Kita tidak dapat bicara soal keramah-tamahan ala selatan lalu berkata,'Tidak, kami tidak mengingingkanmu, kamu dan kamu dari negara-negara ini."


Seperti diberitakan Mahkamah Agung AS mengizinkan kebijakan travel ban, yang dikeluarkan Trump. Ini membuat imigrasi AS akan melarang datangnya pengunjung dari enam negara Muslim seperti Chad, Suriah, Iran, Libya, Somalia dan Yaman. Dua negara non-Muslim yang terkena aturan ini adalah Korea Utara dan Venezuela.


Menurut Trump pada Februari lalu, perintah eksekutif mengenai pelarangan perjalanan itu sebagai hal yang diperlukan. "Itu bukan belas kasihan tapi ceroboh kalau mengizinkan orang-orang datang dari tempat-tempat yang tidak memungkinkan dilakukannya pengecekan dengan benar."


Kelompok Hak Asas Imigran di Middle Tennesee mengatakan peraturan itu bersifat diskriminatif terhadap Muslim. "Kita bekerja dengan rekan-rekan lain secara nasional untuk melawan pelarangan ini," kata Lisa Sherman-Nikolaus, yang menjabat direktur Koalisi Hak Pengungsi dan Imigran di Tennessee. "Ini hanyalah penghentian sementara dan masih harus melewati proses banding."


Menurut Sabina, kebijakan Trump untuk melarang sebagian imigran untuk tidak datang ke AS merupakan sebuah kemunduran. "Imigran membuat negara kita dan Tennessee menjadi kuat," kata Sabina.

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

13 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

20 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

24 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

31 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

34 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

36 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

37 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

37 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya