Eropa Embargon Senjata ke Arab Saudi Akibat Perang di Yaman

Sabtu, 2 Desember 2017 14:35 WIB

Warga melihat kondisi sebuah pasar yang hancur usai dilanda serangan udara di Saada, Yaman, 1 November 2017. REUTERS/Naif Rahma

TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Uni Eropa menjatuhkan sanksi embargo atau larangan menjual senjata ke Arab Saudi setelah negara itu dituduh melakukan kejahatan perang di Yaman.

Parlemen Uni Eropa memutuskan embargo terhadap Saudi dalam sidang pada 1 Desember 2017 dengan mayoritas anggota parlemen, yakni 539 anggota mendukung resolusi terhadap Saudi, 13 menolak, dan 81 memilih abstain.

Baca: Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

Uni Eropa mengecam kekerasan yang sedang berlangsung di Yaman dan semua serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil, yang merupakan kejahatan perang. Puluhan serangan udara Saudi telah membunuh dan melukai warga sipil termasuk menggunakan senjata kimia yang dilarang secara internasional, seperti dikutip dari The Independent

Parlemen Eropa menyesalkan blokade Yaman oleh koalisi yang dipimpin oleh Saudi. Serangan udara koalisi mengakibatkan korban sipil, termasuk anak-anak dan penghancuran infrastruktur sipil dan medis.

Uni Eropa juga mengutuk tindakan pemberontak Houthi yang mengakibatkan korban sipil, termasuk serangan rudal ke kota-kota di Saudi.

Baca:Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

Advertising
Advertising

Parlemen kemudian meminta Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, untuk segera mengusulkan strategi Uni Eropa yang terintegrasi untuk Yaman dan juga mendesak semua pihak dalam konflik untuk menyetujui penghentian permusuhan dan kembali ke perundingan damai.

Penjualan senjata ke Arab Saudi melonjak 500 persen setelah koalisi memulai operasi militer di perbatasan Yaman.

Seorang pria membawa anak laki-laki yang menjadi korban serangan udara Saudi di Sanaa, Yaman, 25 Agustus 2017. REUTERS/Khaled Abdullah

Ini bukan pertama kalinya parlemen Uni Eropa menyerukan embargo senjata terhadap Arab Saudi. Sanksi serupa dikeluarkan pada Februari 2016.

Beberapa negara Uni Eropa terus secara aktif memasok senjata dan peralatan militer ke Saudi meskipun ada keterlibatan kerajaan itu dalam perang di Yaman. Pada pertengahan November, pemerintah Jerman mengungkapkan bahwa total nilai penjualan senjata ke Saudi telah meningkat lima kali lipat pada kuartal ketiga tahun 2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca: Korban Tewas Konflik Yaman Tembus 10 Ribu Jiwa

Sementara Jerman memasok Kerajaan tersebut dengan truk militer dan kapal patroli, menurut sebuah dokumen, Inggris menjual berbagai amunisi bagi Arab Saudi, termasuk bom dan rudal. Penjualan senjata Inggris ke Saudi juga melonjak hampir 500 persen.

Sejak tahun 2015, monarki Sunni telah melancarkan perang melawan pemberontak Houthi yang didukung Syiah di Yaman. Perang membawa salah satu negara termiskin di dunia Arab ke jurang kelaparan dan menyebabkan 4.800 warga sipil Yaman terbunuh.

Menurut PBB, sekitar 20,7 juta orang di Yaman saat ini membutuhkan bantuan kemanusiaan dan pengobatan menyusul wabah kolera yang dianggap salah satu yang terburuk di dunia, yang diderita lebih dari 900.000 orang di sana. Pada saat yang sama, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menyebut Yaman mengalami darurat keamanan pangan terbesar di dunia.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

2 jam lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

14 jam lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

18 jam lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

18 jam lalu

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima lawatan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah di Istana Wapres.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

1 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

1 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Mengintip Liburan Mewah di Laut Merah ala Cristiano Ronaldo

1 hari lalu

Mengintip Liburan Mewah di Laut Merah ala Cristiano Ronaldo

Ronaldo memotret Laut Merah dan menandai kunjungannya ke The St. Regis Resort Red Sea, sebuah properti mewah yang menjadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

3 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

4 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

Uzbekistan akan menjadi lawan Indonesia di semifinal Piala Asia U-23 pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya