12 Ribu Pemuda Nigeria Dijadikan Budak di Libya
Reporter
Choirul Aminuddin
Editor
Choirul Aminuddin
Rabu, 15 November 2017 17:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 12 ribu pemuda Nigeria yang berada di dalam tahanan atau terdampar di Libya dipaksa jadi budak. Laporan tersebut dibenarkan oleh Komisi Nasional untuk Pengungsi, Migran dan Orang-orang Terdampak (NCRMI).
Baca: Warga Afrika Terlantar di Libya
"Sekitar 3.887 orang sudah dideportasi untuk dikembalikan ke negaranya sejak Februari 2017," ujar lembaga ini seperti dilaporkan Breaking Times.
Menurut NCRMI, mereka yang dideportasi dari negara di Afrika Utara itu terdampar ketika akan menuju Eropa.
"Mereka dipulangkan dengan maskapai penerbangan Libyan Airlines," jelas NCRMI.
Direktur NCRMI untuk wilayah Selatan-Barat, Magret Ukegbu, mengatakan, seluruh orang yang dideportasi itu diterima lembaganya pada 1-6 November 2017.
Dia menjelaskan, Komisi yang dia pimpin bekerja sama dengan Organisasi Internasional untuk Imigran (IOM), Badan Manajemen Emerjensi Nasional (NEMA) dan organisai terkait lainnya yang menerima orang-orang yang dideportasi tersebut.
"Kami menerima anak-anak muda Nigeria, hampir semuanya gadis berusia 14 tahun," ucapnya. "Mereka yang kami pulangkan ada yang dalam keadaan hamil."
Menurutnya, lebih dari 12 ribu anak muda Nigeria berada di dalam tahanan atau terdampar di beberapa tempat di Libya.
Baca: Wanita Nigeria Melahirkan di Kapal Penyelamat di Laut Tengah
Sementara itu, hasil investigasi CNN menyebutkan, para imigran dari sejumlah negara di Afrika Niger, Mali dan Nigeria dijadikan budak di Libya. Mereka dijual dalam sebuah lelang dengan harga variatif, antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta."
BREAKING NEWS | AL ARABY