Trump Tidak Bahas Pelanggaran HAM Duterte, Ini Kata Aktivis

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Selasa, 14 November 2017 07:01 WIB

Ekspresi Presiden Donald Trump saat mendengarkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte berbicara, dalam acara makan malam memperingati Ulang Tahun ke-50 ASEAN di Manila, Filipina, 12 November 2017. .REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Manila -- Aktivis Hak Asasi Manusia Filipina mengaku merasa kecewa terhadap Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, karena isu pelanggaran HAM di negara mereka tidak dibahas saat bertemu dengan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.


Menurut media lokal Rappler, Trump dan Duterte bertemu pada Senin, 13 Nopember 2017 pada pukul setengah dua siang waktu setempat. Ini terjadi disela-sela pertemuan tingkat tinggi ke 31 Association of Southeast Asian Nations, yang digelar di Manila, Filipina.

Baca: Duterte Menyanyikan Lagu Cinta atas Perintah Trump

"Saya merasa kecewa tapi tidak mengejutkan bahwa Presiden Trump gagal mengangkat isu penting hak asasi manusia terkait perang terhadap narkoba," kata Phelim Kine, Deputi Direktur Asia Human Rights Watch kepada Rappler, Senin, 13 Nopember 2017.

Advertising
Advertising

Baca: Donald Trump Mencuit ingin Menjadi Teman Kim Jong Un

Phelim mengatakan sikap Trump tidak mengejutkan karena dia dikenal menyukai jenis pemimpin kuat, yang melanggar hak asasi manusia rakyatnya sendiri. Lagi pula, lanjut dia, Trump telah mengekspresikan dukungannya terhadap apa yang Duterte lakukan di Filipina.


Aktivis HAM dari Amnesty International Filipina, Wilnor Papa, mengatakan lembaganya berusaha agar isu HAM dibicarakan Trump dan Duterte dalam pertemuan mereka. Karena membicarakan isu itu bisa mengganggu hubungan kedua negara. "Mengecewakan tapi sudah diduga ini akan dilakukan kedua pemimpin. Sayang sekali," kata dia.


Sedangkan Ellecer Carlon, yang merupakan juru bicara dari lembaga Defense of Human Rights and Dignity Movement, mengatakan Trump memiliki tujuan prioritas yaitu kerja sama ekonomi kedua negara dan pertemanan jangka panjang dengan Duterte dan Filipina.


"Jelas bahwa Trump butuh mempertahankan hubungannya dengan Filipina dan Duterte. Pertama, Trum mempunyai kepentingan pribadi ekonomi karena dia mempunyai investasi pribadi di sini, bukan hanya Amerika Serikat," kata Ellecer.


Mengenai ini, Sekretaris Media Gedung Putih, Sarah Sanders, mengatakan,"Percakapan kedua Presiden fokus pada isu ISIS, narkoba dan perdagangan. Isu hak asasi manusia muncul sejenak dalam konteks Filipina memerangi peredaran obat-obatan terlarang."

Namun menurut juru bicara Duterte, Harry Roque, kepada CNN, isu pelanggaran hak asasi manusia tidak dibahas oleh Trump dan Duterte. Duterte memang menyampaikan mengenai bahaya narkoba di Filipina.

Trump, menurut Harry, menganggukkan kepala dan terlihat bersimpati. Namun Trump tidak mengungkapkan posisi resmi apapun soal ini.

Menurut media Guardian, sekitar 3900 orang Filipina tewas terbunuh karena diduga terlibat peredaran narkoba. Pemerintah Filipina menyebut ini terjadi sebagai upaya polisi membela diri. Sedangkan kelompok hak asasi manusi mengatakan ini terjadi karena polisi melakukan eksekusi terhadap para terduga pengedar narkoba dan, menurut mereka, itu melanggar HAM.

Saat media mulai menanyakan soal ini pada sesi foto bersama Trump sebelum pertemuan dimulai, Duterte mengatakan,"Kami tidak menjawab pertanyaan apapun. Ini bukan sesi pernyataan pers. Kami sedang melangsungkan pertemuan bilateral."



Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

13 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

20 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

24 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

31 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

34 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

36 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

37 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

37 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya