Donald Trump Ancam Diktator yang Berani Remehkan AS

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Minggu, 5 November 2017 19:22 WIB

Presiden AS Donald Trump dan istrinya Melania Trump tiba di Pangkalan Udara militer AS Yokota, di Fussa, Jepang, 5 November 2017. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Tokyo – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memulai tur Asia 5 Negara di Tokyo, Jepang, dengan memberi peringatan terhadap para diktator.

"Tidak satu pun, tidak satu diktator pun, rezim mana pun, bisa meremehkan kegigihan Amerika," kata Trump di hadapan para tentara Amerika di markas Angkatan Udara Yokota, dekat Tokyo, Ahad, 5 November 2017.

Baca: Jepang Khawatir AS Serang Korea Utara tanpa Koordinasi

Trump menggelar tur selama 12 hari yang dimulai di Jepang, Korea Selatan, Cina, Vietnam, dan Filipina. Trump akan berada selama tiga hari di Tokyo sebelum melanjutkan perjalanan ke Korea Selatan.

Baca: Tur Luar Negeri Terlama, Ini Kegiatan Trump di 5 Negara Asia

Advertising
Advertising

Presiden AS, Donald Trump dan PM Jepang, Shinzo Abe menunjukkan topi bertuliskan "Donald and Shinzo, Make Alliance Even Greater" yang telah mereka tandatangani di Kasumigaseki Country Club, Kawagoe, Jepang, 5 November 2017. AP Photo/Andrew Harnik

"Kalian merupakan ancaman terhadap para tiran, yang mengincar masyarakat yang tak bersalah untuk menjadi mangsanya," kata Trump kepada pasukan Amerika. "Rezim otoriter harus membangun negaranya ke arah kemakmuran dan perdamaian."

Trump tidak menyebut siapa yang dimaksudnya sebagai diktator tapi Korea Utara, Cina, dan Vietnam merupakan tiga negara komunis dan tidak menganut asas demokrasi, yang memilih pemimpin lewat pemilihan umum.

Trump melanjutkan ancamannya. "Sesekali di masa lalu, ada saja dari mereka yang menganggap remeh kita. Hasilnya ternyata tidak menyenangkan buat mereka kan? Kita tidak akan pernah menyerah, gentar, atau mundur dari membela rakyat kita, kebebasan kita dan bendera pusaka kita," kata Trump.

Rezim Korea Utara membuat pernyataan terkait dengan kedatangan Trump ke Jepang agar Presiden yang tidak stabil jiwanya itu, kata koran penguasa Korea Utara, Rodong Sinmun, tidak membuat pernyataan sembarangan tentang rezim itu.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un menghadiri Pleno Kedua Komite Sentral ke-7 Partai Buruh Korea (WPK) di Pyongyang, Korea Utara, 7 Oktober 2017. AFP PHOTO / KCNA VIA KNS / STR / South Korea OUT

Rodong Sinmun juga menulis bahwa rakyat Amerika meminta Trump dikenai pemakzulan karena merasa khawatir Trump akan menyebabkan perang nuklir di negara itu.

Koran Korea Utara ini mengutip pernyataan Senator Republik Bob Corker, yang baru-baru ini menuding Trump memojokkan Amerika dengan meremehkan upaya diplomasi yang sedang dikerjakan Menteri Luar Negeri Amerika Rex Tillerson. Trump sempat mencuit bahwa upaya Tillerson berdiplomasi dengan Korea Utara buang waktu saja.

"Jika Amerika salah menilai Korea Utara dan bertindak sembrono, maka ini akan dikenai hukuman tanpa ampun dengan mobilisasi semua kekuatan," begitu dilansir koran Rodong Sinmun.

Dari Yokota, Trump terbang dengan helikopter menuju sebuah lapangan golf pribadi Kasumigaseki Country Club untuk makan siang hamburger, yang dagingnya berasal dari sapi Amerika, bersama PM Jepang Shinzo Abe.

Keduanya lalu menandatangani topi baseball yang bertuliskan "Donald dan Shinzo membangun aliansi yang bahkan lebih besar." Keduanya lalu bermain golf bersama Hideki Matsuyama untuk sembilan lubang. Klub golf ini baru saja mengizinkan perempuan untuk menjadi anggota.

Lewat akun Twitter-nya, Abe mencuit bahwa dia baru saja berbincang dengan semangat dengan temannya yang luar biasa. Sedangkan Trump mem-posting video singkat dia di lapangan golf. Trump mencuit "Bermain golf dengan Perdana Menteri Abe dan Hideki Matsuyama, dua orang yang luar biasa."

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

11 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

18 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

22 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

29 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

31 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

33 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

34 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

34 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya