Perahu Rohingya Myanmar Terbalik di Bangladesh, 10 Tewas

Senin, 16 Oktober 2017 20:09 WIB

Sejumlah pengungsi Rohingya berjejal untuk mendapatkan makanan, dii tanah yang licin usai hujan deras melanda kamp pengungsian Teknaf, Bangladesh, 12 Oktober 2017. REUTERS/ Zohra Bensemra

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 10 orang tewas dan puluhan lainnya hilang ketika sebuah perahu pengungsi Rohingya terbalik dalam perjalanan menuju perbatasan Bangladesh, Senin, 16 Oktober 2017.

Menurut laporan sejumlah media, perahu itu membawa lebih kurang 50 orang ketika terbalik di muara Sungai Naf yang memisahkan Bangaldesh dan Myanmar.

Sekitar 200 pengungsi Rohingya tewas akibat tenggelam di sungai selama enam pekan terakhir ini ketika mereka mengungsi menggunakan perahu kayu menuju Bangladesh.

Baca: Perahu Karam, 21 Etnis Rohingya Myanmar Tewas

"Mereka kebanyakan menggunakan perahu nelayan sederhana dari bahan kayu. Ini sangat membahayakan," tulis Daily Mail mengutip keterangan sumber di Bangladesh.

Advertising
Advertising

Letnan Kolonel S.M. Ariful Islam, komandan pasukan perbatasan Bangladesh, dalam keterangannya kepada media mengatakan, sebanyak 21 pengungsi selamat karena mereka bisa berenang setelah perahu yang ditumpangi terjungkir ke air.

"Pengawal pantai dan perbatasan melakukan operasi pencarian dan keselamatan di Sungai Naf," ujar Islam.

Sheikh Ashrafuzzaman, perwira senior polisi Bangladesh, mengatakan petugas telah menemukan enam mayat anak-anak dan empat perempuan.

"Kajadiannya berlangsung pada pagi hari saat orang-orang sedang salat subuh," kata Shams Uddin, warga setempat yang menyaksikan tragedi itu.

Perserikatan Bangsa Bangsa dalam keterangnnya kepada media di akhir pekan mengatakan, 537 ribu warga Rohingya tiba di Bangladesh selama tujuh minggu. Mereka melarikan diri dari kekerasan di negara bagian Rakhine, Myanmar, setelah pasukan pemerintah melakukan pembersihan etnis.

Baca: Perahu Rohingya Terbalik, 200 Pengungsi Hilang

Sejak kekerasan di Rakhine, 25 Agustus 2017, rakyat Rohingya menjadi korban persekusi tentara Myanmar. Mereka berbondong-bondong mengungsi ke Bangladesh setelah rumah dan sawah ladangnya dibakar. Bahkan sebagian kaum perempuan Rohignya menjadi korban perkosaan.

DAILY MAIL | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

1 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

5 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

6 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

8 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

8 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

9 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

11 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

12 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

17 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya