Negara yang Terkena Larangan Perjalanan Donald Trump Bertambah

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Sabtu, 23 September 2017 17:06 WIB

Presiden Donald Trump bersama dengan istrinya Melania Trump dan putranyaa Barron saat menyaksikan gerhana matahari total di Gedung Putih, Washington, 21 Agustus 2017. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Washington - Seiring berakhirnya tenggat kebijakan larangan perjalanan yang dikeluarkan Presiden Donald Trump, ada lebih banyak lagi negara muslim yang terkena dampak. Aturan baru akan menggantikan kebijakan lama dan diklaim lebih ekstrem dari sebelumnya.

Selama 90 hari terakhir sejak resmi diberlakukan, kebijakan itu telah membatasi perjalanan ke Amerika Serikat dari enam negara muslim yang dianggap memiliki masalah terkait dengan terorisme.

Baca: Penasihat Donald Trump Larang Hina Kim Jong-un, Ini Kata Ahli

Kini, petugas keamanan Gedung Putih mengatakan setelah 50 hari sejak Juli 2017, saat dilakukannya evaluasi, mereka telah mengidentifikasi sejumlah negara tambahan yang tidak atau menolak mematuhi standar Amerika untuk mengidentifikasi ancaman kekerasan potensial.

Berbeda sekali dengan larangan perjalanan yang asli, yang diimplementasikan tanpa pemberitahuan beberapa hari setelah Trump mulai menjabat, para pejabat mengatakan pembatasan perjalanan baru dikembangkan setelah perundingan intensif dengan petugas keamanan di negara-negara di seluruh dunia.

Advertising
Advertising

Baca: Pidato Perdana di PBB, Donal Trump Ancam Korea Utara

Pejabat dari berbagai negara itu diberi standar yang harus mereka penuhi untuk menghindari pembatasan perjalanan terhadap warga negaranya. Ini termasuk kemampuan memverifikasi identitas traveler, mengkomunikasikan informasi paspor elektronik, menggunakan perangkat biometrik, dan berbagi informasi tentang jaringan teroris dan kriminal dengan Amerika Serikat.

Negara-negara yang tidak memenuhi standar itu pada pertengahan Juli diberi waktu 50 hari untuk mematuhi atau menghadapi ancaman pembatasan perjalanan yang sangat ekstrem.

Namun Trump, belum membuat keputusan akhir mengenai negara mana yang akan masuk daftar baru untuk mendapatkan visa AS yang ketat. Daftar baru ini kemungkinan baru berlaku efektif setelah akhir pekan ini.

Kementerian Keamanan Dalam Negeri pada awalnya mengidentifikasi 17 negara yang telah gagal memenuhi standar Amerika. Ini termasuk tidak mengeluarkan paspor yang andal, dan tidak memberi rincian terperinci tentang teroris yang diketahui di Amerika.

Sekitar setengah dari 17 negara kemudian memperbaiki sistem keamanan mereka. Dan ini menyisakan sekitar sembilan negara yang direkomendasikan Kemdagri AS untuk dilarang.

Pejabat Administrasi Trump menekankan arahan Presiden yang baru adalah menerapkan langkah-langkah 'spektrum' yang secara ketat akan menyaring pemohon seperti meminta akses ke ponsel dan media sosial mereka dengan pelarangan penuh.

"Musuh-musuh kita mencoba mengeksploitasi pertahanan untuk memasuki negara kita dan kita harus melakukan segala kemungkinan untuk memastikannya tidak berhasil," kata Menteri Keamanan Dalam Negeri Miles Taylor, seperti yang dilansir New York Times pada 23 September 2017.

Pekan lalu Trump mengatakan di Twitter, "Larangan perjalanan ke Amerika Serikat harus jauh lebih besar, lebih ketat, dan lebih spesifik!"

Larangan Trump, yang mulai berlaku pada Juni, menyusul serangkaian tantangan hukum, telah diterapkan pada warga Iran, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman.

INDEPENDENT | TELEGRAPH | NEW YORK TIMES | YON DEMA

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

12 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

23 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

30 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

32 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

34 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

35 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

35 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya