TEMPO.CO, London - Para guru di sebuah sekolah dasar di London telah dilarang untuk membaca surat kabar The Sun oleh dewan sekolah.
Dewan sekolah dasar Beulah Nursery and Infants School mengatakan pelarangan tersebut karena surat kabar The Sun dianggap tidak pantas untuk ruang guru sekolah.
Seperti dilansir Evening Standard pada Senin, 8 Juni 2015, para guru dan staf di sekolah tersebut marah dan menjadi tidak nyaman dengan aturan tersebut. Mereka menganggapnya sebagai sebuah sekolah yang seakan-akan dijalankan dengan sistem kediktatoran. Apalagi tahun lalu, dewan sekolah mempekerjakan pengawas untuk mengatur guru-guru di sekolah tersebut.
Sang kepala sekolah, Jolyon Roberts, mengatakan ia sendiri sebenarnya tidak sepakat dengan larangan tersebut, tapi ia akan tetap menjalankan aturan itu.
"Pada kenyataannya aturan ini bukan datang dari saya. Ini adalah jelas dewan sekolah yang mempunyai otoritas yang menganggap bahwa The Sun tidak pantas. Jelas saya akan mendukungnya karena saya juga tidak nyaman dengan koran seperti itu ada si sekitar saya," kata Roberts.
Akibat aturan itu, sebanyak tujuh orang guru telah mengundurkan diri. Selain karena aturan yang terlalu ketat, pengunduran diri dari sejumlah guru itu juga karena pergantian kepengurusan yayasan sekolah oleh dewan sekolah.
Beulah Nursery and Infants School adalah sebuah sekolah yang didirikan untuk melayani pendidikan bagi anak berusia antara empat sampai tujuh tahun.
Sementara itu, para guru yang diwawancarai, mengatakan tindakan itu terlalu berlebihan dan masih ada hal lain yang lebih penting untuk diurus dari pada harus mengatur orang tentang apa yang baik untuk dibaca.
"Daripada mengkhawatirkan apa yang dibaca para staf, ada baiknya dewan sekolah Beulah Nursery and Infants School mencoba melakukan pendekatan kepada para guru yang tidak puas bekerja dengan mereka untuk membuat perubahan yang jelas dibutuhkan sekolah," kata seorang guru yang minta namanya tidak disebutkan.
THE EVENING STANDARD | YON DEMA