TEMPO.CO, Manila - Beberapa foto muncul di halaman Facebook yang menunjukkan bayi yang lehernya diikat, telanjang, dan di depannya tergeletak satu piring berisi makanan. Foto bayi yang diperlakukan seperti binatang itu telah mengagetkan puluhan ribu netizen.
Menurut Dailystar yang dilansir pada 26 Mei 2015, seorang wanita dari Bataan di Pulau Luzon, Filipina, yang juga merupakan ibu bayi tersebut, menyerahkan diri kepada pihak berwenang setelah dikecam dengan berbagai komentar negatif di media sosial. Sang ibu mengatakan foto-foto bayinya itu unggahnya ke Facebook hanya untuk lelucon.
Kepala dinas sosial dan kesejahteraan setempat, Marilyn, mengatakan perlakuan tersebut tidak bisa dianggap sebagai bahan lelucon oleh ibunya. Menurut dia, ibu itu harus dihukum.
"Mereka pikir orang tidak peduli. Ini adalah kasus pelecehan anak, dan tersangka dapat dituntut di bawah Undang-undang Kekerasan terhadap Wanita dan Anak-anak," ucap Marilyn.
Pekerja sosial, Corazon Juliano-Soliman, juga beranggapan bahwa kejadian tersebut suatu lelucon yang buruk. "Anak tersebut tak tahu itu dijadikan bahan lelucon. Pelaku harus dihukum," ujar Soliman.
Aktivis bernama Lurleen Hilliard menyatakan kejadian tersebut telah menaikkan kemarahan publik.
"Jika kita toleransi terhadap hal ini, orang tua akan terus mengunggah foto-foto yang tidak sesuai, dan orang akan berkata ‘Oh, itu tidak mengapa’," tutur Lurleen.
Bayi tersebut kini tengah ditempatkan di bawah perlindungan oleh departemen sosial untuk sementara waktu.
DAILY STAR | YON DEMA